Setelah menyiapkan diri kira-kira 1 jam usai bosnya masuk ke ruangannya, Jena menguatkan hati menuju ke sana. “Jena! Jena! Masuk! Masuk!” Seorang pria tinggi dan sedikit gemuk berusia kira-kira 35 tahun ke atas tampak duduk di balik meja di sebuah ruangan modern yang mewah, di depannya yang ada 2 kursi duduk, terlihat seorang pria berkemeja putih lengan pendek, berbalik ke arah Jena yang baru saja menutup pintu di belakangnya. Kedua pria ini sedikit tertegun melihat kondisi Jena yang memakai alat bantu. Namun, ketika melihat Jena yang sangat cantik dan dewasa dengan rok pensil hitam selutut dan pakaian merah lengan pendeknya, membuat hati kedua pria ini mulai bergetar-getar aneh. “Selamat pagi, Pak,” sapa Jena pelan, wajah sedikit gelisah. Pria yang duduk di balik meja itu adalah Pa