Bab 401 Sebastian dan Kebenaran yang Menyakitkan 19

2093 Words

“Syukurlah kalau begitu.” Sebastian menatap Lia dengan tatapan tegas dan serius, duduk begitu tegak yang bagi Lia itu terlalu formal. Sesaat, pikiran Lia menjadi kosong. Tidak tahu harus berkata apa, padahal satu kalimat yang jelas-jelas ingin dilontarkan padanya sekarang tanpa ragu: “Bagaimana keadaan Zaflan?” Namun, tenggorokannya seolah tercekat. Ruangan itu selama beberapa saat menjadi hening dengan atmosfer yang sedikit canggung, lebih tepatnya itu untuk Lia, karena Sebastian dengan figur tegas dan dewasa bijaknya tampak tidak terganggu sama sekali. Dia begitu mendominasi ruangan ini dengan rasa percaya dirinya yang terpancar kuat. Lia tertawa kecil mencoba mencairkan suasana sambil menunggu pesanan yang akan diantarkan oleh pelayan. Bibirnya mencoba mengucapkan sesuatu, kedua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD