Pagi-pagi sekali Melia sudah bangun dan sibuk di dapur. Karena hari ini tidak ke kantor, dia membuatkan bekal makanan ekstra untuk Kevin. Sambil bersenandung riang Melia menggulung telur dadar tipis di atas wajan anti lengket. "Wah, tumben bikin dadar gulung?" ujar Marta yang baru keluar dari kamarnya. Sedikit heran melihat putrinya berpakaian santai wanita paruh baya itu bertanya lagi, "Tumben juga belum pakai baju kantor? Hari ini libur?" "Aku cuti, Ma. Satu minggu." Melia tersenyum. Tangannya tangkas memindahkan dadar gulung ke talenan. "Satu minggu? Lama sekali? Bosmu kasih?" Marta mencolek dadar gulung untuk melihat apakah lembut atau keras. "Kasih dong. Selama dua tahun aku 'kan belum pernah cuti. Boleh dong sekali ambil seminggu." Melia mengiris telur dadar tebal-tebal dan menat