Jebakan Marco

1197 Words

Lama Melia duduk termenung di tempat tidur. Laptop di pangkuan dibiarkan lama sampai layarnya mati sendiri. Ingin disangkal, tapi waktu yang baru dilalui bersama Matteo terasa sedikit berbeda. Masa belum satu minggu lelaki itu sudah berhasil meracuni pikirannya? Sereceh itukah dirinya? Padahal dua tahun dia bertahan ... "Ah, pusing. Kerjaan masih ada pula. Ingat dolar," omel Melia. Jari-jari lentik si wanita pun kembali menari di atas keyboard laptop. Sayang sekali kalau kehilangan honor sekian puluh dolar karena memikirkan Matteo. Yah, meskipun gajinya sebagai sekretaris Presiden Direktur masih lebih tinggi dibanding penghasilan kerja sampingan ini. Apalagi kalau jadi istrinya? Melia mendekap mulut dengan dua tangan. Pikiran lewat itu membuatnya kaget setengah mati. Kenapa bisa-bisanya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD