Part 10 - Apotek Medical Sehat
Apotek Medical Sehat.
Hari ini apotek terluhat sangat padat. Padahal di siang hari. Apotek memang semakin ramai. Nadien mulai memegang apotek. Setelah lulus kuliah kedokteran, Nadien mulai belajar banyak tentang apotek. Setelah lulus jadi dokter koas. Ia akan membuka prakteknya di apotek medical sehat. Sambil mengambil kuliah spesalis.
"Sehari tiga kali satu tablet yah, bu. Jangan lupa harus dihabiskankan, meskipun sudah tidak terasa sakit. Tetap harus dihabiskan. Karena ini antibiotik," terang Ririn memberikan edukasi pada pasien. Tentang cara meminum obat, yang akan dikonsumsi pasien.
"Iya mbak makasih. Oh iya, mbak. Saya mau nanya, kenapa ya, kalau penggunaan antibiotik harus sampai habis?" tanya si pasien.
"Oh itu. Karena antibiotik itu berfungsi sebagai pembunuh kuman aatu bakteri pembawa penhakit. Jika tidak habis makan si kuman atau bakteri akan semakin kuat. Itu yang dinamakan resistensi. Jika tubuh sudah mengalami resistensi. Maka antibiotik yang ibu konsumsi. Sudah tidak mempan. Maka dari itu dosisnya harus ditingkatkan. Atau diganti dengan obat yang lebih tinggi diatas obat itu," jelas Ririn. Edukasi memang perlu diberikan pada pasien. Agar pasien mengerti dengan obat yang akan dikonsumsi.
Ya betul penjelasan Ririn. Karena antibiotik memang berfungsi sebagai pembunuh kuman atau bakteri penyakit. Kalau penggunaan antibiotik tidak sampai habis. Maka si kuman atau bakteri akan menguat atau kebal. Sehingga obat yang seharusnya dapat membunuh si kuman atau bakteri. Malah menjadi resistensi atau menguat. Sehingga antibiotik tersebut sudah tidak ampuh lagi. Solusinya adalah dokter harus kembali meresepkan antibiotik yang lebih tinggi dari itu. Misal, pertama dokter meresepkan antibiotik umum seperti Amoxicillin, Cefadroxil dan lain sebagainya. Karena resisten bisanya dokter akan meningkatkan pada antibiotik lebih tinggi seperti Cefixime atau antibiotik yang dosisnya memang lebih tinggi lagi.
Resistensi antibiotika atau terkadang disebut sebagai resistensi antimikroba (antimicrobial resistance) adalah kondisi yang terjadi bila kuman atau mikroorganisme seperti bakteria, virus, jamur, dan parasit berubah sehingga memiliki kemampuan untuk membuat obat-obat untuk mengobati infeksi menjadi tidak efektif. Pada saat kuman menjadi resisten atau kebal terhadap sebagian besar obat antibiotika, kuman-kuman tersebut disebut sebagai “superbugs”, atau “kuman super” (istilah ini belum umum dipakai di negara kita). Resistensi antibiotika adalah istilah yang lebih sempit dari resistensi antimikroba, karena hanya terkait dengan resistensi pada obat yang membunuh bakteri. Namun karena sebagian besar infeksi di masyarakat adalah akibat bakteri, maka resistensi antibiotika saat ini menjadi lebih urgen untuk ditangani.
Kuman seperti di atas menjadi masalah besar bagi masyarakat, karena kuman kebal tersebut dapat dengan mudah membunuh pasien, dapat menyebar ke pasien lain dan membuat biaya pengobatan yang sangat besar bagi pasien dan masyarakat.
"Oh seperti itu. Makasih ya, mbak. Mulai sekarang saya akan habiskan deh antibiotiknya. Supaya enggak resistensi. Terimakasih sekali lagi," ucap pasien.
"Iya bu, sama-sama," balas Ririn. Setelah itu pasien pergi, kemudian Ririn menyalin resep dan pengeluaran di komputer.
"Saya mau tebus obat mbak," ucap seoarang perempuan. Nampaknya seperti sedang buru-buru.
"Ok sebentar," sahut Ririn. Ia sedang nanggung menyalin resep ke komputer.
"Cepetan ya, mbak!" pinta pasien tidak sabaran.
"Iya mbak, sabar," karena penasaran, Ririn menengok ke arah suara. "Raisa! Ya ampun," Raisa dan Ririn saling berpelukan. Rasanya sudah lama sekali Raisa tidak mampir ke apotek.
"Aku kangen banget sama kamu, Rai," ucap Ririn.
"Aku juga. Hhee By the way, Gimana kabar kamu sama yang lainnya?" tanya Raisa.
"Baik kok. Kabar si kembar gimana? Katanya anak elo kembar," Ririn balik nanya.
"Baik juga. Cuma semalam sempet demam. Jadi aku mau beli obat penurun panas. Nih resepnya," Raisa memberikan selembar resep. Padahal untuk obat penurun panas anak. Tanpa reseppun masih bisa dibeli bebas.
"Ya ilah, ga usah pake resep juga enggak apa-apa keles. Kamu kan dokter. Lagian ini cuma obat demam bisa. Masih tergolong obat bebaslah, yang bisa dikonsumsi tanpa resep dokter. Paracetamol sirup kan?" tanya Ririn. Raisa tersenyum sambil mengangguk.
Apa itu paracetamol? Kalian mungkin cukup familiar mendengar kata tersebut. Tapi apa sih sebenarnya paracetamol itu? Apa saja manfaatnya? Untuk apa obat paracetamol?
Paracetamol adalah obat pereda nyeri dan peredam demam. Paracetamol digunakan untuk mengobati banyak kondisi seperti sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, pilek, dan demam.
Paracetamol umum tersedia di banyak toko swalayan atau apotik sebagai tablet/kapsul dan juga berbentuk obat cair.
Apa fungsi dan manfaat obat paracetamol. Parasetamol adalah obat penghilang rasa sakit yang umum digunakan untuk mengobati sakit dan nyeri. Ini juga dapat digunakan untuk mengurangi suhu badan yang tinggi akibat infeksi. Dikenal juga dengan nama acetaminophen, obat ini dapat dikombinasikan dengan obat penghilang rasa sakit dan anti-penyakit lainnya. Acetaminophen juga merupakan bahan dalam berbagai pengobatan flu dan flu.
Bagaimana cara minum acetaminophen? Sebelum minum paracetamol, bacalah terlebih dahulu informasi cetak dari dalam kemasan obat. Keterangan yang tertera dalam bungkus obat tersebut akan memberi kalian lebih banyak informasi tentang paracetamol dan daftar lengkap efek samping yang mungkin pasien alami setelah meminumnya.
Minumlah paracetamol persis seperti yang diperintahkan oleh dokter atau apoteker, atau sesuai petunjuk pada label kemasan obat.
Berapa dosis obat acetaminophen? Paracetamol tentu aman dikonsumsi dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapat, overdosis obat baik sengaja ataupun tidak sering terja
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, paracetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi paracetamol tidak tergolong dalam obat jenis obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS). Kemasan paracetamol biasanya berupa ukuran yaitu: Paracetamol tablet 500 mg. Paracetamol sirup 125 mg/5 ml. Paracetamol sirup 160 mg/5 ml. Paracetamol sirup 250 mg/5 ml. Paracetamol suppositoria.
Gambaran umum pemberian dosis paracetamol untuk orang dewasa adalah sebagai berikut. Untuk orang dewasa dan anak-anak berusia 16 tahun ke atas: 500 mg-1 g setiap 4-6 jam hingga maksimum 4 g setiap hari.
Dosis dewasa dan anak dengan berat badan lebih dari 50 kg : 1 gram diberikan secara infus intravena selama 15 menit. Obat diberikan hingga 4 x sehari. Dosis maksimal 4 gram.
Dosis dewasa dan anak dengan berat badan 30-50 kg: 15 mg/kg BB diberikan secara infus intravena selama 15 menit. Obat diberikan hingga 4 x sehari. Dosis maksimal 60 mg/kg BB/hari.
Obat diberikan dengan interval waktu minimal 4 jam. Pasien dapat minum paracetamol setiap 4-6 jam jika diperlukan, hingga empat kali sehari. Ingatlah jangan mengambil lebih dari empat dosis paracetamol dalam periode 24 jam. Pasien bisa minum paracetamol sebelum atau sesudah makan.
Jumlah maksimum paracetamol untuk orang dewasa adalah 1 gram (1000 mg) per dosis dan 4 gram (4000 mg) per hari. Jika kamu ragu atau punya riwayat masalah pada hati dan harus mengonsumsi paracetamol, segera konsultasikan dengan dokter.
Dosis obat paracetamol untuk anak. Saat pasien memberikan paracetamol kepada anak, selalu periksa label dengan hati-hati untuk memastikan kamu memberikan dosis yang tepat untuk usia anak.
Untuk anak-anak berusia 12-15 tahun: 480-750 mg setiap 4-6 jam hingga maksimal empat dosis setiap hari. Untuk anak-anak berusia 10-11 tahun: 480-500 mg setiap 4-6 jam hingga maksimal empat dosis setiap hari. Untuk anak-anak berusia 8-9 tahun: 360-375 mg setiap 4-6 jam hingga maksimal empat dosis setiap hari. Untuk anak usia 6-7 tahun: 240-250 mg setiap 4-6 jam hingga maksimal empat dosis setiap hari.
Paracetamol sirup, anak usia 0 – 1 tahun: 1/2 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari. Anak usia 1 – 2 tahun: 1 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari. Anak usia 2 – 6 tahun: 1 – 2 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari. Anak usia 6 – 9 tahun: 2 – 3 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari. Anak usia 9 – 12 tahun: 3 – 4 sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari. Jangan pernah mengambil lebih dari dosis yang direkomendasikan pada label kemasan obat yang tertera.
Jika paracetamol yang dikonsumsi berbentuk cair, ukur dengan sendok atau gelas pengukur dosis khusus yang biasanya sudah tersedia di dalam kemasan, bukan menggunakan sendok makan biasa.
Apakah obat acetaminophen aman untuk ibu hamil dan menyusui? Banyak merek obat penghilang rasa sakit yang mengandung acetaminophen, seperti halnya yang terdapat pada banyak obat flu.
Penting bahwa pasien memeriksa label pada setiap kemasan yang dibeli untuk memastikan bahwa kamu tidak mengambil lebih dari satu jenis obat yang mengandung paracetamol.
Kebanyakan orang dapat menggunakan paracetamol tanpa masalah, tetapi untuk memastikan itu adalah pengobatan yang tepat. Bicarakan dengan dokter atau apoteker terlebih dahulu. Apabila kamu dalam kondisi hamil dan menyusui kamu hanya boleh minum obat atas rekomendasi dokter.
Apa efek samping obat paracetamol yang mungkin terjadi? Segera hentikan saat mengonsumsi paracetamol jika terjadi efek samping paracetamol yang bisa diakatan serius, beberapa hal yang bisa dideteksi, di antaranya. Perut terasa mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan. Urine berwarna gelap.
Kulit dan mata menjadi terlihat kuning. Atau bisa juga berupa kelelahan, berkeringat lebih banyak, kulit terlihat memar atau pendarahan yang tidak wajar.
Paracetamol bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang mengonsumsi alkohol.
Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi, paracetamol diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung
Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, obat ini dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal, termasuk gagal ginjal.
Mungkin tidak semunya mengalami efek samping seperti disebutkan di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang berbeda. Bila kamu memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, segerakanlah konsultasikan dengan dokter.
Peringatan dan perhatian obat acetaminophen. Meski bisa dikonsumsi bebas secara umum namun jika kamu memiliki kondisi di bawah, maka harus berkonsultasi lebih dulu dengan dokter. Pasien memiliki masalah serius dengan hati, atau jika kamu minum alkohol dalam jumlah besar secara teratur.
Paisen sedang minum obat yang diresepkan oleh dokter. Pasien pernah memiliki reaksi alergi terhadap paracetamol. Hati-hati mengonsumsi paracetamol jika pasien mempunyai penyakit asma.
Penggunaan paracetamol juga harus dihentikan, bila ada indikasi terjadi beberapa kondisi. Misalnya, paisen masih mengalami demam setelah tiga hari mengonsumsi. Pasien masih merasakan sakit setelah tujuh hari penggunaan. Pasien memiliki ruam kulit, sakit kepala berkelanjutan, mengalami kemerahan atau pembengkakan.
Jika gejala kamu memburuk, atau malah jika pasien memiliki gejala baru. Tes glukosa, atau tes urine dapat menghasilkan hasil yang salah saat pasien menggunakan paracetamol. Bicaralah dengan dokter, jika kamu penderita diabetes dan kamu melihat perubahan kadar glukosa kamu selama perawatan.
Jangan menggunakan obat batuk, pilek, alergi, atau pereda nyeri yang dijual bebas tanpa terlebih dahulu bertanya kepada dokter atau apoteker kamu. Paracetamol terkandung dalam banyak obat kombinasi tersebut.
Baca label obat terlebih dahulu apakah obat yang kamu maksud mengandung paracetamol, asetaminofen atau APAP. Hindari minum alkohol saat minum obat ini. Alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan hati saat mengonsumsi paracetamol.
Berbagai jenis parasetamol. Paracetamol banyak tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Bagi kamu yang kesulitan menelan tablet atau kapsul, paracetamol juga tersedia sebagai sirup atau tablet larut yang memudahkan untuk kamu konsumsi.
Apa yang terjadi jika pasien overdosis? Cari bantuan medis darurat jika pasien merasa telah menggunakan terlalu banyak obat ini. Tanda-tanda pertama overdosis paracetamol termasuk kehilangan nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, berkeringat, dan badan terasa lemah. Gejala selanjutnya mungkin termasuk rasa sakit di perut bagian atas, urine berwarna gelap, dan kulit atau bagian putih mata pasien menguning.
Interaksi paracetamol dengan obat lain. Obat-obatan yang berinteraksi dengan paracetamol dapat mengurangi efek kerjanya, memengaruhi berapa lama ia bekerja, dan bisa pula meningkatkan efek samping atau memiliki lebih sedikit efek ketika diminum dengan paracetamol.
Interaksi antara dua obat tidak selalu berarti bahwa kamu harus berhenti minum salah satu obat. Namun, terkadang memang demikian. Konsultasi terlebih dahulu dengan dokter tentang bagaimana interaksi obat yang sekiranya akan pasiem konsumsi bersamaan.
Obat-obatan umum yang mungkin memiliki interaksi moderat (tidak terlalu berbahaya) dengan paracetamol termasuk. Misalnya antikonvulsan, seperti fosfenytoin atau fenitoin, barbiturat, busulfan, carbamazepine, dapson, flucloxacillin, isoniazid, lamotrigin, fenilefrin, probecid, warfarin.
Perhatikan bahwa daftar ini tidak termasuk semua dan hanya mencakup obat-obatan umum yang dapat berinteraksi dengan paracetamol. Pasien harus merujuk pada informasi resep dari dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut.
Kekurangan dari paracetamol. Paracetamol memang efektif untuk menghilangkan sementara sakit ringan, nyeri, dan sakit kepala. Dapat digunakan dalam pengobatan berbagai kondisi seperti radang sendi, sakit punggung, pilek, nyeri haid, dan sakit gigi. Paracetamol dapat menurunkan demam tetapi tidak dapat mengontrol peradangan. Paracetamol dipilih untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang karena relatif harganya yang murah.
Penyimpanan paracetamol. Paracetamol paling baik disimpan pada suhu ruangan yang sejuk, jauhkan dari cahaya matahari langsung dan tempat yang lembap. Tidak disarankan, paracetamol untuk disimpan di kamar mandi. Jangan dimasukkan ke dalam lemari es atau dibekukan.
Merek lain dari jenis paracetamol ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker saat kamu membeli paracetamol. Jauhkan dari jangkauan anak-anak atau hewan peliharaan. Buang paracetamol bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Bagaimana jika lupa mengonsumsi paracetamol? Jika pasien minum paracetamol secara teratur dan melewatkan satu dosis, maka tunggu saja jadwal minum selanjutnya. Jangan pernah mengonsumsi paracetamol dengan dosis ganda atau mengambil dosis tambahan untuk menebus yang sudah terlewat.
Jika pasien sering lupa dosis, ada baiknya pasien mengatur alarm untuk mengingatkan waktu meminum paracetamol. Kamu juga dapat meminta saran apoteker tentang cara lain untuk membantu supaya kamu ingat jadwal minum obat.