Dalam waktu sehari setelah kembalinya Ashito ke Jepang, entah Paula seakan merasakan ada sesuatu yang hilang. Dia tidak menyadari apa, yang jelas ketika Dee masuk ke dalam kamar Paula tetap sibuk menyisir rambut. Berkali-kali Dee memanggil, sampai akhirnya dia menepuk pundak hingga membuat Paula mengetahui jika ada orang lain di kamar. "Nona, siap pergi sekarang?" Paula sangat terkejut sampai dia kehilangan keseimbangan pada kursi kecil di samping meja rias. "Dee, seharusnya kau mengetuk pintu!" "Maaf, tapi saya sudah melakukan apa yang Anda minta. Hanya saja… Anda sibuk, Nona." jawab Dee menjelaskan sikapnya barusan. Aneh jika Paula sama sekali tidak menyadari, lagipula pintu terkunci dari dalam. "Kenapa kau bisa masuk?" Dee hanya menjawab dari senyum tipis, Paula pun tahu apa yang