12 | Adik Ipar

2435 Words

Sesaat Sabiya melakukan peregangan tangan dan kaki. Kegiatan refleks yang selalu dilakukannya ketika bangun tidur. Menerjapkan matanya beberapa kali. Kemudian tersenyum manis masih dengan mata menyipit. Pandangannya menerawang ke arah luar jendela kaca. Cahaya matahari yang mulai meredup tapi tidak meninggalkan kesan hangat. Ditambah suasana hati yang sangat baik. Menimbulkan senyuman manis itu terus mengembang di bibir mungilnya. Sabiya merasa benar-benar puas hari ini. Bangun pagi, melakukan kegiatan rumahnya seperti biasa, dilanjut tidur siang selepas makan siang tadi. Tepat pukul empat sore ini, Sabiya baru bangun. Tentunya dengan suasana hati yang menyenangkan. Tahu kenapa? Jawabannya, karena tidak ada sosok Romeo yang mengganggunya seharian ini. Semalam setelah dari butik, Romeo l

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD