Ponsel aku lempar ke kasur dan kedua tanganku mencekal bagian leher kemejanya. Dorongan tubuhku yang keras dan tiba-tiba membuatnya terlempar dan menempel ke dinding. "Loe jangan buka masalah baru setelah semua sudah clear, otak loe dipakai untuk profesional karena para orang tua kita tidak tahu kepura-puraan ini! Kalau gue mau sama Lala, dia udah gue tidurin saat malam pertama di hotel, paham!" bentakku dan semoga membuat dia tersadar bahwa apa yang dia lakukan ini SALAH!
Untuk sejenak kami saling melempar tatapan jengkel dan penuh amarah. Dia kira aku suka berperilaku seperti itu di depan banyak orang, di saat aku berjanji pada seorang gadis yang akan aku sunting nanti.
Aku melepas cengkramanku dan menjauhkan diri darinya. Bersiap untuk satu atau dua kali pukulan atas kemarahannya pad
