Tepuk tangan meriah para tamu undangan yang melihat adegan ciuman ini membuatku semakin merasa tidak nyaman. Satu diantaranya mungkin bisa jadi ada kerabat Icha, amit-amit semoga relasi kami gak satu circle dan aduh Qienan. Lala tersenyum kepada semua orang dan aku juga terpaksa mengikutinya lalu kami kembali kemeja dengan tangan Lala yang melilit lenganku, aku berbisik, "Akting loe kebagusan bisa jadi malapetaka." "Kamu bisa gak sih memuji tanpa memberikan efek negatif." "Serius gue, loe siap-siap aja kena getahnya." Dia tersenyum dan malah mengecup pipiku sembari berkata, "Bawel." Astagfirullah, ini bukan hanya Lala yang bakal kena marah, bisa jadi Qienan bogem gue nanti. Kami duduk kembali, disambut tepuk tangan meriah adik kecil kami lalu menutup wajah dengan malu-malu. Ekspresi bu