Bukan Nabi

1141 Words

Jiwa ini pengen tenang hingga harus merasakan terbang mencapai langit. Berharap bisa mendapatkan pemikiran yang cerah demi masa depan. Namun sepertinya Allah gak suka karena aku menghindar dari penatnya hidup, malah mengujiku lagi. Mempertemukan aku dengan temanku sekaligus musuhku yang terlihat mesra dengan para istrinya. Aku bukannya iri namun, aku dilihatkan akan kedamaian diantara mereka. Istri lebih dari satu loh, kok bisa mereka bahagia dan gak canggung satu sama lain. Aku gak ingin lihat interaksi mereka seperti apa, cukup mendengar obrolan saja sudah membuktikan bahwa mereka akur. "Umi mau apa, s**u atau kopi?" "Kopi saja Abi." "Bunda mau apa?" "s**u, Bi." MasyaAllah, dia gak ada beban memberi panggilan bagi para istrinya itu. Masih ada lowongan dua orang lagi untuk dia yak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD