"Makan yang benar Fi, nanti masuk ke dalam hidung nasi kamu," tegur bunda. Aku juga heran kenapa aku bisa tersedak parah seperti ini. Padahal aku makan sedikit demi sedikit, mulut saja gak penuh kenapa harus nyangkut sih. "Maklum Bund, istrinya sibuk jadinya makan gak diurusin terus bawaannya lapar banget, " ejek Sasha dan aku hanya meliriknya saja tanpa membalas. Aku dapat undangan makan siang oleh Bunda yang katanya merayakan ulang tahun si kembar Bakpao dan Cimol, adik kecilku. Tetapi mereka berdua gak ikut makan bareng malah sibuk buka kado dari kami di dalam kamar. Aku melancarkan ide, "Bund, mau gak bulan madu sama Papah ke Tunisia, Afi ada tiket gratis kesana, mau ya--" bujukku. Mata bunda melirik papah yang juga sedang mengulum makanannya, lalu bunda berkata, "Tanya sama