Kaget, ketika Abi bergegas memberikan hpnya ke aku dan bilang, "Qienan." Sedikit gak percaya lalu aku sapa dan dia berbasa-basi bertanya tentang kenapa dengan HP aku. Yang lebih terkejutnya lagi jika dia menawarkan untuk bicara dengan Masa Afi. Apakah mereka bertemu? Aku mengembalikan HP Abi seraya berpesan, "Kalau Mas Qienan mau ngomong sama Icha, bilang saja sibuk di dapur ya, Bi. Icha gak mau bicara sama dia dan jangan tanya alasan apa pun titik," kataku sedikit ketus. Gak tahu kenapa jadi sesak seperti ini saat dia sebut nama Al-Kahfi. Aku lagi bingung untuk berpikir. Mas Lukman semakin gencar mendekatkan diri dengan kedua orang tuaku. Katanya puasa mau ke Jeddah tetapi malah dibatalkan karena ingin menunggu masa iddah aku selesai lalu melamar, ya Allah aku bingung. Ternyata dia