Si Cantik Yang Dingin.

1070 Words

Setibanya di kantor, Romeo disambut dengan kehadiran Kleo yang sudah menunggunya di lobi. Wajah perempuan itu tampak muram, dan kedua matanya sembab, menunjukkan bahwa ia mungkin habis menangis. Begitu melihat Romeo, Kleo segera menghampiri, tak mampu menahan emosinya. "Meo…" suaranya nyaris parau saat ia meraih tubuh Romeo dalam pelukan erat, air mata kembali mengalir di pipinya. Romeo mematung, tubuhnya kaku, tak membalas pelukan Kleo. Hatinya terpecah di antara perasaan bersalah dan kecemasan yang tak terucap, pikirannya melayang kembali pada Maudy—pertanyaan yang masih menggantung tanpa jawaban, kepergian yang meninggalkan luka tak kasatmata. "Aku minta maaf kalau aku punya salah. Tapi kenapa kamu enggak mengangkat telepon kamu? Aku rindu kamu," celoteh Kleo dengan nada getir, suaran

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD