Parfum Orang Kaya Memang Beda

1106 Words
Seperti biasa Ratu sudah tiba di rumah kediaman Atmaja, Ratu langsung memakai pakaian maid, dia mengikat rambut panjang nya agar lebih rapi, pagi ini Ratu membantu mbok Mimin untuk membuat sarapan, Ratu yang cukup terampil dalam memasak pun kali ini di percaya mbok Mimin untuk memasak nasi goreng, Ratu yang sedang asyik berkutat dengan wajan dan spatula nya pun tidak menyadari kalau Raja berada tepat di belakang nya sedang mengambil gelas untuk minum. "Aw ..." ucap Ratu yang tiba tiba membalikkan tubuh nya dan kening nya terbentur tepat di d**a bidang Raja. "Apa yang kau lakukan? siapa kau?" bentak Raja yang sudah melotot ke arah Ratu. Ratu yang ketakutan hanya menundukkan kepala nya. "Maaf tuan muda, ini Ratu pembantu baru di rumah ini," mbok Mimin berusaha menenangkan Raja. "Ratu!" Raja terkekeh dan melihat Ratu dari atas hingga ke bawah. Raja yang hanya menggunakan kaus yang membentuk tubuh nya dengan celana pendek itu hanya mengibaskan rambut nya, wajahnya terlihat sangat tampan. "Perhatikan langkah mu, dan jangan pernah menyentuh kan tubuh hina mu padaku, mengerti!" bentak nya dan berlalu meninggalkan Ratu dan mbok Mimin. "Jangan masukan ke hati ucapan tuan muda ya, anak nyonya Ratih semuanya memang memiliki sifat arogan dan angkuh, karena sejak kecil mereka sudah hidup bergelimang harta." ucap mbok Mimin yang sudah mengelus pundak Ratu. "Iya mbok, Ratu mengerti kok, bukan masalah buat Ratu kalau hanya di hina seperti itu," kekeh Ratu yang di ikuti oleh mbok Mimin. "Tapi tuan muda Raja sangat tampan kan?" goda mbok Mimin yang sudah mengedipkan sebelah mata nya. "Iya mbok, bisa cuci mata," ucap Ratu yang membuat kedua nya kini tertawa bersama. Mereka kembali memasak untuk menyiapkan sarapan untuk majikan nya. Ratu membantu mbok Mimin menghidangkan semua masakan di meja makan, Ratih yang sedang merangkai bunga pun hanya bisa tersenyum melihat Ratu yang sangat cekatan dalam bekerja, di usia semuda itu Ratu dapat melakukan semua pekerjaan dengan baik, berbeda dengan kedua putri nya yang manja, yang hanya bisa menghabiskan uang untuk belanja. Lala dan Lulu yang sudah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah pun langsung turun dan mendaratkan p****t mereka ke kursi untuk menikmati sarapan, sedangkan Raja yang masih menggunakan kaus polos dan celana pendek itu ikut duduk bersama mama dan adik nya. "Kamu gak ngantor?" tanya Ratih yang melihat putra sulung nya yang belum bersiap-siap. "Ngantor kok ma, agak siangan aja," ucap Raja yang sudah menyendok kan nasi goreng buatan Ratu. Mereka mulai menikmati sarapan nya, Raja yang merasa nasi goreng buatan mbok Mimin yang berbeda seperti biasa nya langsung memanggil mbok Mimin yang sedang makan di dapur bersama Ratu dan pembantu lain nya. "Mbok Min-" panggil Raja. "Iya, Tuan muda, ada apa?" jawab mbok Mimin yang berjalan tergesa-gesa. "Kok hari ini nasi goreng buatan mbok Mimin sangat lezat, saya sangat suka," ucap Raja. "Ini bukan buatan mbok, ini buatan Ratu," jawab mbok Mimin. Ratih, Lala dan Lulu pun ikut menghentikan makan mereka. "Kalau begitu suruh dia yang masak nasi goreng setiap hari mbok!" pinta Raja yang kembali menyantap nasi goreng nya. "Baik Tuan muda." ucap mbok Mimin dan kembali ke dapur. Ratih yang melihat Raja hanya tersenyum, baru kali ini Ratih melihat Raja memuji seseorang. Mbok Mimin langsung menunjukkan kedua jempol nya kepada Ratu. "Ada apa mbok?" tanya Ratu yang keheranan melihat sikap mbok Mimin. "Tuan muda menyukai masakan mu Ratu, mulai besok Tuan muda menyuruhmu untuk memasak nasi goreng," ucap mbok Mimin. "Wah, Ratu bakalan jadi kesayangan Tuan Muda Raja nih," ucap Asri wanita paruh baya, salah satu pembantu rumah tangga Atmaja. Ratu hanya tersenyum, entah kenapa hati nya merasa bahagia ketika mengetahui bahwa Raja anak majikan nya menyukai masakan nya. "Ratu-" teriak Lala dari depan yang membuat Ratu pun terbelalak kaget dan langsung berlari ke arah meja makan di mana keluarga Atmaja itu sedang sarapan. "Iya Nona?" jawab Ratu. "Ambilkan tas ku dan juga tas Lulu di dalam kamar, masukan ke mobil!" perintah Lala. "Baik Nona." Ratu pun sekilas melirik Raja yang tidak melihat nya sama sekali. Ratu berjalan menaiki anak tangga. "Kata mbok Mimin, Tuan muda memuji masakan ku, kenapa dia tidak melihat ku sama sekali," Ratu berdecak kesal dalam hati. Dengan langkah gontai Ratu pun menuruni anak tangga sambil membawa kedua tas yang cukup berat itu. "Apa sih isi tas ini, kenapa berat sekali?" batin Ratu dalam hati nya. Setelah mengantar tas Lala dan Lulu ke mobil Ratu pun kembali memasuki rumah, sedangkan Lala dan Lulu sudah berangkat ke sekolah. "Hei kamu! ikut aku ke kamar," perintah Raja yang membuat Ratu menghentikan langkah nya. "Saya tuan?" tanya Ratu yang masih kebingungan. "Ya kamu! memang nya di situ ada siapa lagi?" bentak Raja dengan wajahnya yang datar. "Raja, jangan kasar begitu dong." desah Ratih. "Ratu, ikuti saja perintah Raja ya, Raja mungkin membutuhkan bantuan mu," pekik Ratih yang berusaha membuat Ratu kembali nyaman. "Iya Nyonya." ucap Ratu. Raja berdiri dari kursi nya lalu berjalan menaiki anak tangga, sedangkan Ratu hanya bisa mengikuti nya dari belakang meskipun jarak mereka cukup jauh. Ratu dapat mencium aroma parfum Raja yang begitu memabukkan. "Harum sekali, parfum orang kaya memang beda." batin Ratu dan terkekeh dalam hati nya. Sesampainya dikamar Raja langsung masuk dan di ikuti oleh Ratu. "Aku mau mandi! kamu rapikan semua pakaian yang ada di dalam koper, masukan semua ke lemari, susun sesuai jenis nya, persiapkan juga pakaian ku untuk ke kantor," perintah Raja. "Baik Tuan." jawab Ratu. Raja masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Ratu mulai membuka isi koper, jantung Ratu sangat gugup walaupun hanya memegang pakaian milik Raja, semua pakaian nya terlihat bagus dan mahal, dan yang paling membuat Ratu kagum adalah semua pakaian nya terasa harum. Ratu mulai merapikan semua pakaian Raja, namun karena lemari yang begitu tinggi membuat Ratu cukup kesulitan untuk meraih kemeja putih yang akan di pakai Raja ke kantor, tubuh Ratu yang tinggi nyatanya tidak sampai untuk meraih kemeja putih itu, Ratu mencoba melompat namun tangan nya tetap tidak dapat meraih kemeja itu. Raja yang keluar dari kamar mandi dengan berbalut handuk saja pun kaget melihat Ratu yang masih berada di kamarnya, pakaian maid yang cukup menggantung membuat Ratu yang menjinjit pun menunjukkan setengah paha nya yang putih dan mulus. Sebagai seorang pria normal tentu saja membuat libido Raja naik, Raja hanya berdecak kesal dan menghampiri Ratu. Raja yang tepat berada di belakang Ratu pun langsung meraih kemeja putih itu. "Dasar bodoh! pergi lah" bentak nya. Ratu yang sempat merasakan tubuh polos Raja menyentuh tubuhnya pun merasakan jantung nya berdebar kencang, apalagi aroma sabun dan shampo yang menyeruak dari tubuh Raja membuat Ratu hanya bisa menelan saliva nya. "Kenapa diam saja! aku bilang pergi!" teriak Raja yang menyadarkan Ratu dari lamunan nya. Ratu yang sadar langsung berlari keluar dari kamar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD