Chapter 15

1028 Words

Ari berdiri dan hendak menyusul ke kamar Cia saat ia mendengar suara bentakan keras dari Al. Namun geraknya seketika dihentikan oleh Restu, "Biarin mereka bicara dulu." Ucap Restu. "Tapi itu ngapain si Al bentak-bentak?" "Udah. Duduk Lo di sini. Tunggu Al turun. Nggak bakal dibunuh Cia sama tu anak." Ari melirik ke kamar Cia. Walaupun berat, ia pun akhirnya menyetujui ucapan Restu. Duduk diam sembari menunggu Al keluar dari kamar Cia. Sementara di dalam sana, Al sedang menatap Cia penuh kesal. Gadis di hadapannya ini terasa cukup sulit untuk ia kendalikan. "Kenapa bebal banget sih Lo jadi cewek? Emang gini karakter Lo?" Tanya Al kesal. Cia kembali menatap Al, "Kalau penasaran, harusnya pacarin. Kan dekat tiap saat. Pasti nanti bakalan kenal siapa aku. Mau kan pacaran?" Al diam menat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD