Suasana di dalam kamar itu terasa hening. Tidak ada suara apa pun yang mengganggu keduanya. Hanya deru napas masing-masing yang berirama. Sedikit demi sedikit cahaya mulai memasuki celah-celah jendela. Menerangi serta menghangatkan ruangan tersebut. Casey menggeliat tanda dia sudah terbangun. Namun wanita itu tidak langsung membuka kelopak matanya. Seolah tidak ingin pagi ini cepat datang. Dirinya masih ingin merasakan malam. Untuk pertama kalinya Casey ingin berlama-lama di dalam kamar; di dalam pelukan hangat yang mungkin tidak akan didapatkannya lagi. Merasa sentuhan lembut di rambut kepalanya, Casey tidak segera membuka mata. Ada rasa lega karena kali ini Johnathan menepati ucapannya bahwa lelaki itu tidak akan meninggalkan dirinya sendirian di kamar. Namun kelegaan itu tidak