Philip membuka pintu ruangan pemilik perusahaan tersebut. Dia melihat ayahnya sedang memunggunginya. Samar-samar Philip mendengar jika ayahnya sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon. "Ayah," suara Philip menginterupsi. Dilihatnya Darryl menoleh ke arahnya. Setelah mendapatkan kepastian bahwa ayahnya mengetahui kedatangannya, Philip segera memasuki ruangan tersebut. "Apa Ayah sedang sibuk?" tanya Philip dengan tatapan memperhatikan Darryl. Darryl tersenyum. Sambungan teleponnya segera terputus ketika mengetahui kedatangan putranya. Dia meletakkan gagang telepon tersebut lalu mendekat ke arah Philip. Mempersilakan putranya untuk duduk di sofa yang biasa dia gunakan untuk menghabiskan waktu bersama tamu maupun client bisnisnya. "Duduklah, Nak." Darryl menyusul p