Lila duduk dengan canggung di sebuah ruangan tamu, rumah toko yang di jadikan tempat usaha ibunda Deon tersebut. Harusnya dia di antarkan pulang namun mereka kebetulan melewati ruko usaha ibu Deon tersebut. Lila memainkan jemarinya, sembari melihat-lihat sekitar tanaman hias di sekeliling ruangan, tempat yang sangat nyaman, tepar disebelah ruangan yang ia duduki tampaknya sebuah toko kue yang lumayan besar. Tidak lama seorang wanita paruh baya yang masih tampak amat cantik, memakai sebuah apron berjalan keluar dari belakang gedung ruko berjajar dia itu. “Hey siapa tamu cantik yang mampir ke tempat catringan bunda.” Wanita bernama Arini itu begitu antusias menyambut Lila ia tampak begitu ramah, Lila pun langsung bangkit dan menyaliminya. “Lila, tan-te.” “Lila? Hemm kamu cantik s