Main-main ama gajah

1261 Words
Jay berguling-guling di tempat tidurnya. Sejenak dia mematikan gawainya karena tak mau ambil pusing. Namun, semakin dipikirkan hatinya makin panas. Seolah dia sedang berada di atas kompor. Baru satu menit dia menggeletakkan gawainya, akhirnya dia mengambil lagi benda tersebut dan mulai stalking lagi ke akun fanbasenya. "Ini adminnya kenapa sih! ngeselin banget. Harus gitu, masukin foto Gua ama si tukang bedak. Ughh!" Jay menggulirkan layarnya dengan kesal, "Anjir, kalo dilihat dari komennya kami imbang. Masa sih bisa sama, ini kan akun fanbasenya Gua! akh ...." Jay merasakan tekanan darahnya naik. Leher belakangnya seperti menegang, "Mai bpen rai (gak papa), tenang ... kalau imbang gini, Gua harus chat adminnya, suara dari admin juga menentukan." Jay akhirnya membuka kotak pesan, lalu segera mengetik. Sungguh ini adalah satu-satunya pekerjaan yang tak berfaedah yang pernah dia lakukan. "Admin, menurut Lu mana lebih cakep? Khun Jay atau si tukang kosmetik?" Tanpa basa-basi. Jay segera mengirim pesannya. Entah mengapa Jay sangat gelisah. Menunggu balasan dari admin, seperti menunggu guru membacakan peringkat kelas. Ranking satu adalah pemenang dan ranking dua harus menerima nasibnya. "Gua gak mungkin dikalahin ama dia. Gak mungkin banget!" ucap Jay sambil grasah-grusuh, "Aih ... ini admin kemana sih? buka pesan Gua oy!" "Uhuk!" Lika tiba-tiba tersedak ketika meminum air. Dia memukul-mukul dadanya, air kemudian muncrat dari mulutnya. "Eh anjir, siapa yang ngomongin Gua nih, sakit tenggorokan Gua, sialan." Lika memeriksa gawainya yang terus saja berbunyi, tuing, tuing, tuing. Begitu banyak notifikasi masuk. "Wah ... Jamy populer juga ternyata, ayo ribut ayo ... Gua suka keributan ini! Wuahahaha," Lika tertawa gembira, pengikutnya bertambah hampir dua puluh orang hari ini. "Mantap surantap juga nih si Jamy, tapi tetep aja, My Jay Always number one (bacanya "One" bukan "Wan")." Lika kemudian memeriksa kotak masuknya, "Anjir banyak bet pesan, ude kayak seleb aja Gua," ucapnya bangga. "Tunggu dulu, @ini_j, ini kan supir pribadi Khun Supp," Lika kemudian membuka pesan itu, "Nah bener kan, ini dia yang nanyain Gua waktu itu, bilang Khun Supp ngajak ketemu," Lika akhirnya membaca pesan yang sebenarnya dikirimkan oleh Jay tersebut, "Mana yang lebih cakep, Khun Jay atau si tukang kosmetik? tukang kosmetik? maksudnya Jamy? hahaha, ngapain dia nanya ini segala," Setelah menunggu cukup lama Jay akhirnya tersenyum, pesannya sudah terbaca oleh Lika. Dia kemudian menaruh gawainya menyatukan dua tangannya di depan d**a, sambil menunggu jawaban, "Ayo jawab cepetan, jangan mikir lama-lama," ocehnya. /"Jay Suppasit donk, Gua kan isterinya,"/ Balasan Lika membuat Jay berlonjak kegirangan, "Yes, udah Gua duga. Gak mungkinlah Gua bisa kalah dari Jamy," Jay ingin mengetik balasan, namun dia terhenti sejenak, "Isteri? idih-idih ngaku-ngaku. Kenal Lu aja Gua kagak. Males ah bales, biarin aja orang halu," Jay melempar gawainya, lalu menyisir rambutnya dengan rapi. Di sisi lain, Lika mulai berpikir, "Tunggu dulu, kalau dia supir pribadi Khun Jay, berarti ... Pak Pras donk!" Lika menutup mulutnya tak percaya, "Seriusan? ini Pak Pras? Omegod si Bapak maen sosmed juga ternyata," Lika lalu mengetik pesan, /"Ini Pak Pras ya?"/ begitu hendak menekan send, Lika terhenti sejenak, "Eh gak bisa, Gak boleh. Nanti dia curiga donk, kok Gua bisa kenal dia. Hapus dah hapus, yang penting Gua ude tau kalau ini Pak Pras," Lika menghapus pesannya, dia lalu berbaring sambil memeluk guling yang bersampulkan wajah Jay. "Sayang, tidur yang nyenyak ya, besok akuh cari kamuh lagi," ucap Lika genit, lalu memeluk guling itu erat, hingga mendengkur. *** "Jamy, Jamy!" Lika berlari kencang, menuju Jamy yang telah berada di dalam lift, hampir saja dia terjepit pintu lift yang akan menutup. Tak! "Lu kenapa sih? Main terabas aja, bahaya tau gak!" Jamy menjitak kepala Lika, karena jengkel. "Sakit!" Lika menggosok-gosok kepalanya, "Mau pergi makan siang kan? Gua ikut ya?" "Gua mau ke mall, beli sempak dulu," "Ih, parah, gak malu Lu, ngomong sempak depan Gua?" "Ngapain malu?" "Kan Gua cewe," "Oh, jadi Lu cewe?" "Anjir, gak enak banget oh nya, ya udah Gua ikut Lu beli sempak, habis itu makan kan?" "Ngapain sih Lu ngekorin Gua? pasti gak punya duit Lu ya?" "Kalau gitu Gua kas bon boleh? ntar potong gaji." "Eh, cecunguk gaji Lu itu ude gak ada sisa, mau dipotong pake apa lagi?" "Ya udah kalau gitu Gua ikut Lu beli sempak, abis itu makan, traktir Gua ya," "Anjir, dia yang minta dibayarin dia yang maksa." "Bodo," Lika merebut kunci mobil dari tangan Jamy, lalu berlari kencang keluar dari lift. Sesampainya di parkiran, Jamy menghela nafas kesal. Lika sudah duduk di mobil dan memakai sabuk pengamannya. "Jam, ayok cepetan, laper nih," Jamy duduk di depan kemudi, lalu memakai sabuk pengaman, "Lu tau gak, cuman Gua yang tahan temenan ama Lu, cuman Gua," omel Jamy. "Iya, iya, Lu terbaik dah, yuk jalan," "Ugh, ngeselin bener ni cewe." Jamy menghidupkan mobilnya, lalu tancap gas dengan wajah cemberut. Dua puluh menit kemudian, mereka telah tiba di mall. Jamy berkeliling di bagian pakaian dalam pria. Lika mengikutinya sambil ternganga. Memelototi poster-poster model celana dalam yang di pajang di dinding toko. "Jam, Lu serius mau beli celana dalam?" "La iya, Lu pikir Gua bercanda?" "Idih, kirain mau bohongin Gua doank," "Mata Lu oy, mata, dijaga. Ngeliat poster aja melotot kayak gitu, Astagfirullah, gak ada akhlak." "Ye, pan dipajang mesti diliatinlah," "Idih, Lu jangan ikutin Gua! Gua mau nyari ukuran Gua yang pas, ntar Lu ngintip lagi." "Njir siapa coba yang mau ngintipin Elu, pergi sana." Lika mendorong Jamy, dia lalu berkeliling melihat berbagai model pakaian dalam, sambil senyam-senyum tak jelas. "Anjir, ini model boxer bahannya bagus juga, wah kalo Khun Jay yang pakai ..." Lika menghayal sejenak, otak mesumnya melanglang buana kemana-mana, "Aduh .. gimana ini, gak kuat akuh tuh," Lika berlonjak-lonjak sambil menenteng celana dalam di tangannya. Beberapa saat kemudian, dia kembali menaruh celana dalam ke tempatnya, dan mulai menjelajah lagi, "Produk honeymoon? Omegod, pasti hot ini," Lika berlari gembira ke sebuah stand yang dia maksud, mukanya memerah dan mulai senyam-senyum lagi. Para pengunjung di sekitarnya pun ikut tersenyum melihat tingkah Lika. Sementara itu, Jamy yang sudah selesai dengan urusannya, segera menuju ke kasir untuk melakukan pembayaran. Namun, buk! tiba-tiba dia menabrak seseorang. "Ah, maaf Gua gak sengaja!" Belanjaan orang itu jatuh dan Jamy mengambilnya, "Ini ..." Jamy terdiam sejenak, "Jay?" "Ya ampun, bisa-bisanya ketemu disini." Orang yang ternyata Jay itu, langsung mengambil barangnya dari tangan Jamy. "Ngomong-ngomong, ada akun bernama Isteri Sahnya Khun Suppasit, Lu tau gak?" "kenapa tiba-tiba bahas tuh akun?" Pertanyaan Jay, membuat Jamy gugup. Padahal dia sendiri tahu bahwa admin akun tersebut adalah Lika. Hanya saja jika Jay mengetahui hal itu, mungkin Lika akan berada dalam masalah. "O-oh, ada akun kayak gitu? Gua baru denger," "Jadi Lu gak tau? akun itu ngadain vote," "Vote?" "Diacara pembukaan perusahaan, mereka posting foto kita berdua. Lalu mengadakan vote siapa lebih tampan, dan Gua yang menang," "Pfftt ..." Jamy hampir tersedak, "Vote apaan anjir, ude jelas itu si Lika iseng aja biar rame," "Ngapain Lu ketawa?" "Gak kenapa-napa, btw selamat yah, udah menang vote," Jamy mengulurkan tangannya, namun Jay memalingkan wajah. "Jamy!" tak lama kemudian, terdengar seseorang berlari. Dari langkah kakinya dan suaranya yang berisik walau di ruang kedap suara sekalipun, orang-orang pasti akan tahu bahwa itu Lika. Dia berlari sambil tersenyum riang, menenteng celana dalam aneh. Celana dalam khusus pria itu terdapat telinga seperti gajah, dan punya belalai di tengahnya. Karena bentuknya yang unik, Lika sengaja membawanya untuk di pamerkan ke Jamy. "Jam ... liat nih, ucul banget ya ampun! kalo Lu pake pasti co ..." Lika terdiam, seketika dia seperti mendengar suara gajah berteriak. Dengan shock Lika menjatuhkan celana dalam gajah di tangannya, "K-Khun Jay ..." Jay terbelalak, "G-gajah? Lu ngapain main-main ama Gajah!" TBC
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD