Tujuan Lain

486 Words
"Apa-apaan ini ya lord. Tolong selamatkan jantung bucin Gua. Gua dalam bahaya!" Lika menjerit di dalam hati. Jay menatap Lika, dia berusaha mencari tau apa yang sedang dipikirkan wanita itu dengan ekspresinya yang aneh. "Kamu kenapa, sih? kepanasan? AC nya kurang dingin, ya?" Jay memeriksa suhu AC mobilnya. "Gak kok. Gak papa," Lika menarik nafas lalu memasang wajah datar, "Anjer kapan nyampenya ini, bisa lemah nih iman Gua lama-lama ngeliat Khun Jay," Lika ngomel dalam hati lagi. Jay akhirnya fokus mengemudi. Setibanya di persimpangan Jalan. Jay yang harusnya berbelok untuk menuju rumah Lika, malah terus mengemudikan mobilnya dengan lurus. "Loh, kok lurus aja? kan harusnya belok!" Lika berseru. Wajahnya terlihat makin aneh. "Tujuan Aku lurus kok," ucap Jay masih mengemudikan mobilnya tanpa rasa was-was sedikitpun. "Lurus mau kemana? rumah Aku kan disana!" Lika menunjuk persimpangan yang kini tak terlihat lagi. "Yang bilang mau mau ke rumah kamu siapa?" "Kan Khun Jay mau antar Aku pulang," "Iya, tapi kan Aku gak bilang kalau mau ngantar sekarang." "Trus sekarang mau kemana?" "Tuh kesana," "Kesana mana?" "Tuh, Premiere Hotel," Jay menunjuk bangunan megah yang menjulang tinggi tak jauh di depan mereka. Lika terbelalak, kini dia hampir semaput. "H-Hotel! Aaaa, Khun Jay!" *** Jay keluar dari toilet, setelah memeriksa kepalanya. Ketika mendengar Jay membawanya ke hotel. Lika spontan berteriak. Wanita itu tiba-tiba memukul Jay dengan kotak tisu yang dia dapat dari dasbor mobil. Akibatnya, kepala Jay benjol beberapa mili gara-gara ulah Lika. Jay duduk di depan Lika, lalu menatap Lika yang menyembunyikan wajahnya di buku menu karena malu. "Ngapain baca menu sampe nutupin muka begitu?" Lika mengintip Jay dari balik menu di tangannya. Tampak Jay beberapa kali menggosok kepalanya. "K-Khun Jay gak papa?" tanya Lika dengan hati-hati. "Hmm, gak papa. Kamu tega ya, mukul kepala Aku pake kotak tisu. Kalo Aku geger otak gimana?" "Abisnya Khun Jay sih, kenapa pake bilang mau ke hotel segala?" "Lah kan bener. Ini lagi di hotel." "Y-Ya kan gak tau, kalau tujuannya mau makan," Lika cemberut lalu kembali menyembunyikan wajahnya. "Oh, jadi kamu mikirin tujuan lain ..." Jay tersenyum lalu mengintip Lika dari sebelah kirinya, Lika segera menutup bagian wajahnya agar tak terlihat oleh Jay, Jay kemudian berpindah kebagian kanan, Lika ikut mengarahkan buku menu menutupi sisi lain dari wajahnya. Begitu terus hingga beberapa kali. "Udah ih, Khun Jay apaan sih," Lika menaruh buku menu ke meja. Lalu menyilangkan tangannya sambil cemberut. "Ya udah. Makan dulu kalau mau yang lain-lain nanti kita lakuin," Jay memanggil pramusaji restoran di hotel tersebut. "Y-Yang lain-lain gimana?" "Yang kamu pikirin, urusan lain di hotel selain makan di restorannya," "U-Urusan lain di hotel?" otak Lika mulai traveling tak karuan, "Gak bisa!" Lika spontan menyilangkan tangannya di depan d**a. "Kenapa panik gitu? emank kamu mikirin apa?" "G-Gak ada kok. P-Pesan makanan aja. Udah laper nih!" "Laper banget ya? sampe teriak gitu ngomongnya," Jay terkekeh. "Khun Jay!" TBC
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD