AYA VS GALA (9)

1304 Words

Aya, "Ok, besok kita ke Jakarta. Toh besok Sabtu. Jadi, kamu bisa off bukan?" Tari, "Iya ok." Aya, "Thanks." Ia pun menutup teleponnya. Setidaknya saat bersama Tari, lelaki itu tidak mungkin berani macam macam. Aya memasuki ruang kerjanya untuk kembali bekerja. Suasana butik sudah sepi karena sudah menjelang tengah malam. Marini, Kania, dan Hesti sudah pulang. Untuk mengisi kesunyian, Aya menyalakan musik. Ia membuat secangkir kopi dan mulai bekerja. Kopi memang terbaik untuk membuat suasana hatiku membaik. Aya tersenyum. Ia lalu menatap foto ayah dan ibunya yang terpajang dalam sebuah pigura di meja gambarnya. Aya pun tersenyum. Melihat foto ayah dan ibunya yang tersenyum, selalu berhasil membuatnya ikut menunggingkan senyum. Ayah, ibu, kalian penyemangat dan sumber inspiras

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD