"Ah, lepaskan aku!!!" Aya menarik tangannya. Ia melepaskan diri dari genggaman tangan Gala dan juga Jana. "Aku tidak mau menemanimu!" Aya menatap Gala. "Dan, aku mau mulai kerja sekarang," Aya menoleh ke arah Jana. Marini, Kania dan Hesti menahan senyum melihat kejadian itu. Ada dua lelaki memperebutkan atasannya dan dua duanya luar biasa tampan. Tak hanya itu, keduanya juga laki laki sukses yang memiliki pesona tersendiri. "Aya, jangan marah," Jana mengejar sahabatnya yang masuk ke ruang kerjanya. Sedangkan Gala hanya diam sambil mengerucutkan bibirnya. Ia kembali duduk di sofa dan tidak mau menyerah sebelum berhasil mengajak Aya pergi. "Aku tidak marah," Aya menjawab Jana. "Hanya saja, aku tidak suka ribut ribut begini." "Lelaki itu, kenapa mengajakmu sarapan?" Jana berta