25

1684 Words

“Widiih, tempat main lo kan selatan, Cup. Kok nongol disini?” tanya Robi pada temannya yang sudah resmi menjadi penduduk gedung selatan selama beberapa hari belakangan. “Vani mana, Bi?” “Semenjak ga ada elo, dia jadi mandiri. Sudah bisa ke selatan sendiri.” “Maksud lo cewek gue ke selatan dan bukan gue yang dia samperin? Cari mati nih anak,” Ucup segera balik kanan dan  berjalan dengan tergesa-gesa. Mengabaikan Robi yang meneriakinya. “Cewek lo? Lo sehat Cup?” teriak Robi yang tentu saja tidak diambil pusing oleh Ucup. Sampai di depan gedung utama, Ucup mendapati Vani sedang bicara dengan mamanya. Cepat-cepat Ucup mendekati keduanya, tujuan hidupnya saat ini adalah menjitak kepala Vani. “Tuh, pacar kamu. Lain kali kalau mau nanya sama ibu tolong masalah matematika saja ya, Vanesha,”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD