Selesai makan, mereka pergi ke rumah Raka, dengan mengendarai sepeda motor milik Asma. "Pasti baru bangun!" seru Arka yang duduk di teras bersama Aska. "Pasti Paman, dan Abang iri, iyakan? Nikah itu enak tahu, nih bisa gepang-gepangan .... " Asma memegang lengan Revano. "Gepang-gepangan? Kuda gepang? Oohh, iya, kalau sudah menikahkan pasti main kuda-kudaan ya, Asma. Paman mana paham, diakan jomblo karatan!" Aska tertawa menang, karena bisa mengolok-olok pamannya. "Eeh, keponakan durhaka nih!" Arka ingin menjitak kepala Aska, tapi Aska berlindung di belakang Revano. "Ternyata enak juga, punya adik ipar tinggi besar, bisa terlindung dari serangan jomblo karatan!" Aska tertawa terpingkal. "Kak Soleh, anakmu nih. Masa pamannya sendiri dibully!" "Selain jomblo karatan, ternyata pama