Revano, dan Asma pulang ke rumah mereka. Mereka hanya berjalan kaki saja, karena motor, dan mobil sudah masuk garasi sejak sore, sepulang dari pemakaman tadi. "Om .... " "Hmmm," Revano menundukan kepala, menatap istrinya yang melangkah dengan bergelayut manja di lengannya. "Keluarga Pak Jayadi, kok tidak ada yang datang ya?" "Mana aku tahu, Lili. Keluarga Pak Jayadi yang mana orangnya saja, aku tidak tahu. Lagi pula, kata Abba, Pak Jayadi belum pulang umroh." "Ya, setidaknya anaknya kek yang datang, atau menantunya, untuk menyampaikan duka cita. Ibu Asifa'kan pegawai mereka." "Mungkin mereka punya kesibukan." "Semua orang di kampung juga memiliki kesibukan, tapi mereka masih menyempatkan diri untuk datang. Padahal mereka belum tentu kenal dengan Asifa sekeluarga." "Jangan berpras