Sang Pewaris

1702 Words
• Sang Pewaris Rumah Ye Shao adalah rumah yang cukup megah, tentu pintunya tidak sembarangan... Itu adalah pintu besar dengan daun pintu yang menggunakan besi anti karat dan digadang-gadang hampir mustahil merusaknya jika telah di pasangkan. Tapi hanya dengan sedikit guncangan saja Ye Shao mampu merusak daun pintu itu. Karena itu dia menyadari, ada sesuatu yang salah tentang tubuhnya. “Bagaimana aku bisa tumbuh jadi sekuat ini? Apa ada yang salah dengan operasi yang di lakukan oleh rumah sakit itu terhadap tubuhku?” “Tapi jika di pikirkan lagi itu tidak mungkin, dokter yang bertanggung jawab untuk memimpin operasi bahkan terkejut saat melihatku pulih. Jika benar kondisiku seburuk yang di katakan oleh Pak Tua itu, respon Dokter kepala itu sangat wajar.” “Aku pulih dengan cara yang tidak wajar, cara yang tidak bisa di jelaskan oleh siapapun.” “Kecuali... Diriku sendiri!” Ye Shao menyuguhkan segelas air untuk dirinya sendiri, kemudian pemuda yang tampak kebingungan itu meneguk segelas air itu untuk menenangkan dirnya. Dia duduk merebahkan punggungnya di sofa, dengan wajah menghadap ke arah langit-langit dia memejamkan matanya dan mencoba menganalisa apa yang terjadi pada dirinya. Saat Ye Shao terpejam, ingatannya membawa dia kembali mengingat mimpi yang ia alami sebelum akhirnya sadarkan diri. “Hahahaha! Benar-benar konyol, benar-benar aku tidak bisa mempercayai ini,” Huang Pu Yun Shao tertawa sambil menangis, dia nampak menyedihkan dan sangat berputus asa. “Ribuan tahun kultivasi, ribuan tahun latihan, ribuan tahun belajar. Benar-benar terasa seperti omong kosong. Bahkan setelah mengungkapkan rahasia langit dan bumi, aku tidak bisa memahami, apa sebenarnya dirimu,” kata Sang Kaisar Bintang. Huang Pu Yun Shao kemudian mengumpulkan lebih banyak energi ke dalam dirinya, bahkan dia sendiri merasa bahwa ini adalah pertama kalinya dia menyerap energi sebanyak itu, dia yakin tubuhnya tidak akan kuat menanggung bebannya, tapi... “Tenggelam dalam lautan keputus asaan sekalipun, tidak akan membuat kaisar ini gentar padamu!” Ye Shao yang berada di dalam mimpi yang saat itu menjelma sebagai seorang raksasa, melihat seberapa besar tekad yang di miliki sang Kaisar Bintang melalui matanya. Pria yang saat ini berdiri di telapak tangannya itu, berusaha sekuat tenaganya untuk melawan. “Lukisan Sembilan Gunung!” seru Huang Pu Yun Shao. Kemudian selebaran gulungan muncul dari balik cahaya, gulungan itu berisi sebuah lukisan dengan gambar sembilan gunung besar di dalamnya. “Gunung pertama! Terbentuklah di hadapanku!” Kemudian sebuah gambar gunung menghilang satu buah dari lukisan tersebut dan gunung besar yang sebenarnya terbentuk secara ajaib di atas kepala Ye Shao. “Runtuh!!!” teriak sang Kaisar Bintang sembari tangan yang di angkatnya di turunkan dengan cepat. Gunung yang melayang itu runtuh sesuai dengan arah kecepatan tangan sang Kaisar Bintang. Meskipun gunung yang besar itu jatuh tepat mengenai kepala Raksasa Ye Shao, tapi hal itu sama sekali tidak memberikan kesan apapun padanya. Setelah melihat serangan itu sama sekali tidak berarti apa-apa pada Ye Shao, sang Kaisar Bintang tidak berhenti tertawa seperti orang gila dan dia melanjutkan teknik rapalan gulungan lukisan gunung itu. Dua, tiga, empat, sampai ke sembilan gunung di lukisan itu habis di lemparkan oleh Sang Kaisar Bintang untuk menghantam kepala Raksasa Ye Shao. “Harusnya satu lukisan itu cukup untuk meratakan sebuah kekaisaran, karena memang sehebat itulah artefak itu. Tapi... Seakan-akan benda dengan tingkat sihir yang tinggi itu bukanlah apa-apa melainkan hanya sebungkus kacang goreng untuknya.” “Astaga, aku benar-benar tidak pernah menyangka akan bertemu lawan seperti ini setelah aku mati, kekuatannya sudah di luar nalarku, bahkan ini sudah melebihi tingkatan rahasia langit dan bumi,” imbuh Kaisar Bintang dalam hatinya. “Hmm... Kurasa tadi sudah lumayan. Seranganmu... Membuat semua kutu di kepalaku mati, setidaknya aku tidak akan merasakan gatal lagi di kepalaku,” kata Ye Shao. “Jadi gulungan lukisan sembilan gunung hanya bisa mengusir kutu di kepalamu, ya. Kau membuatku merasa tidak percaya diri untuk bertemu kutu-kutu itu,” balas Huang Pu Yun Shao. “Apa itu adalah senjata rahasiamu?” tanya Ye Shao. Sang Kaisar Bintang tersenyum sambil mengangkat sebelah bibirnya. “Hehe... Tidak juga, sebenarnya itu hanya satu artefak biasa bagiku. Aku mempunyai lebih banyak lagi, bahkan yang lebih ajaib dari lukisan itu. Karena aku sudah bertekad untuk melawanmu dengan seluruh yang ku punya.” “Maka aku hanya bisa mengeluarkan semuanya...” “Kan!!!” imbuh Huang Pu Yun Shai sambil melakukan jurus pemanggilan. “Sebenarnya, jika aku memaksakan mengeluarkan semua energiku untuk melakukan ribuan pemanggilan, mungkin aku akan mati. Bagaimanapun juga, tidak ada manusia dari bintang kultivasi yang bisa memanggil benda artefak lebih dari sepuluh benda.” “Apalagi jika jenis artefaknya adalah artefak tingkat tinggi. Tapi hari ini aku akan memanggil ribuan yang tersimpan dalam lautan pengetahuanku. Sebenarnya aku merasa bangga bahwa aku adalah manusia yang mampu mencapai titik ini.” “Tapi... Di depan makhluk ini apakah aku bisa membanggakan diriku? Yah... Biarlah, lagipula aku juga akan mati saat melawannya. Daripada menang darinya, aku hanya ingin mengetahui... Sampai mana batasku sebenarnya?” Ribuan artefak, baik itu benda mistis ataupun senjata keluar melayang di langit berkat pemanggilan yang di lakukan oleh Huang Pu Yun Shao. Dia mengeluarkan darah dari hidungnya. Dia telah melampaui batas kemampuannya. “Si4l, padahal aku tidak merasakan sakit saat jatuh ke tempat ini. Tapi membuat diriku over limit benar-benar membuatku kesakitan. Tapi ini layak! Dengan melihat semua artefak yang telah aku murnikan melayang di depan mataku dan menjawab panggilanku.” “Sebagai seorang Kaisar yang di hormati, aku benar-benar bangga pada diriku sendiri.” Artefak yang di keluarkan oleh Huang Pu Yun Shao mulai bergetar tidak karuan, tampaknya dia tidak bisa mengendalikan ribuan benda ajaib itu sehingga stabil, dan darah bukan hanya keluar dari hidungnya yang mimisan, bahkan mulutnya pun memuntahkan darah. Tangannya gemetar memperlihatkan banyak urat nadi, dia benar-benar sudah over limit. “Terima kasih sudah menunjukkan pertunjukan yang menghiburku. Kaisar Bintang, Huang Pu Yun Shao,” kata Ye Shao. “Aku akan menghukummu karena telah sembarangan masuk ke tempat ini, dan sebagai hukumannya kau harus meninggalkan semua yang kau punya disini.” “Meskipun kau tidak cukup kuat untuk melawanku, tapi di bandingkan mereka yang pernah mencobanya. Kau jauh lebih kuat,” imbuh Ye Shao. “Terima kasih,” dengan senyuman hangat wajah Huang Pu Yun Shao menatap Ye Shao saat mengatakannya. Lalu dalam sekejap Ye Shao mengepalkan tangannya menghimpit sang Kaisar Bintang dan mimpinya pun berakhir. Ye Shao membuka matanya dan segera tersadar dari lamunannya itu. Ye Shao menarik nafasnya perlahan dan kembali terpejam. “Ah... Mungkin ini akan terasa konyol, tapi hanya ini yang bisa ku pikirkan saat ini.” Dia mengingat hari-hari dimana dia selalu berimajinasi. “Haha... Seperti aku tidak pernah bertingkah konyol saja, selama ini... Bukankah aku selalu melakukannya. Berimajinasi dan menganggap semua yang aku imajinasikan itu nyata,” imbuh Ye Shao dalam hatinya. “Lukisan Sembilan Gunung! Keluarlah!” Saat Ye Shao terpejam seperti ada cahaya yang masuk ke matanya, sama halnya saat dia memejamkan mata dan kemudian lampu di hidupkan. Saat dia membuka matanya dia tiba-tiba tersenyum seperti orang yang tidak waras. “Hahaha... Sungguh? Aku berharap bahwa saat ini apa yang ada di hadapanku itu hanyalah sebuah ilusi yang dihasilkan saat aku berimajinasi.” Lukisan Sembilan Gunung itu benar-benar muncul ketika di panggil oleh Ye Shao. “Yang benar saja, siapa itu Huang Pu Yun Shao? Benarkah dia meninggalkan semua ini untukku? Dan kultivasi yang dia kembangkan selama ribuan tahun hidupnya, dia memberikannya padaku.” “Ya! Hanya itu alasan yang masuk akal untuk menjelaskan lukisan sembilan gunung yang ada di hadapanku, dan... Kembalinya tubuhku ke bentuk semula.” “Hahaha... Kekuatan Lukisan ini sangat kuat sehingga mampu meluluh lantakkan sebuah Kekaisaran, setidaknya begitulah yang di katakan oleh Huang Pu Yun Shao. Kalau begitu, bukankah ini artinya aku akan menjadi manusia paling kuat yang hidup... Di jaman modern ini?” Ye Shao ternyesum dan dia juga banyak berkeringat. **** Pagi harinya dia sudah bersiap untuk kembali ke sekolahnya, tapi apa yang dia lihat di kaca benar-benar sebuah pemandangan yang pasti melihat orang lain bergidik. Aura dari dalam dirinya keluar kemana-mana terlihat melalui cermin saat Ye Shao melihat dirinya. “Karena gulungan Lukisan sembilan gunung itu nyata, aura yang keluar dari tubuhku ini sudah pasti juga nyata. Pertanyaannya adalah... Apakah orang lain mampu melihat ini? Aku juga tidak tau bagaimana menyembunyikannya. Ya sudahlah! Yang penting aku akan berangkat ke sekolah dulu dan melihat reaksi orang-orang.” Ye Shao pun berangkat menuju ke sekolahnya, seperti biasa... Dia lari kesana seperti rutinitas yang dilakukan sebelum dia mengalami kecelakaan. “Tubuhku terasa begitu ringan, apakah karena tubuh ini telah mewarisi kekuatan dari orang yang pernah berkultivasi? Normalnya aku akan merasa lelah dan berkeringat saat sudah setengah jalan, tapi hari ini... Aku sama sekali tidak merasakannya.” Ye Shao yang berlari itu menarik perhatian penumpang bus umum yang merupakan siswa satu sekolah dengannya. Siapa yang tidak mengenal Ye Shao? Putra pengusaha terkenal Ye Tianlong dan pemuda yang memiliki tingkah nyeleneh. Setelah lama menghilang meninggalkan kabar kecelakaan, pemuda itu sedang berlari seperti biasanya dengan normal, tentu perhatian para siswa lain tertuju kepadanya. “Bukankah itu Ye Shao?” “Benarkah? Apa kau yakin tidak salah mengira orang lain sebagai dirinya?” Semua siswa langsung merapat ke arah jendela melihat Ye Shao. “Benar! Tidak salah lagi kalau itu Ye Shao, apa kecelakaannya tidak parah?” “Padahal saat beritanya menyebar di internet, kecelakaan itu seperti sangat parah, truk yang menabrak Ye Shao langsung menabrak rambu di pinggir jalan, banyak darah berceceran di jalan raya.” “Jika memang seperti itu, bagaimana kalian menjelaskan ini?” Mereka kebingungan melihat Ye Shao. “Aku benar-benar tidak merasakan sedikitpun kelelahan, tidak ada keringat yang membasahi bajuku. Dan aku merasa... Aku bisa berlari lebih cepat dari ini,” ujar Ye Shao dalam hati sambil tersenyum. “Lihat! Dia berlari terlalu cepat, apa sebenarnya dia itu seekor kuda?” “Ye Shao, terlihat sangat keren saat berlari seperti itu. Jika bukan karena dia itu orang aneh mungkin aku akan jatuh cinta padanya.” “Ya, kau benar. Meskipun memiliki wajah tampan dan juga merupakan anak dari pengusaha terkenal, sikapnya yang aneh membuat Ye Shao sulit untuk di dekati.” Xia Ning Chan merasa terganggu oleh pembicaraan mengenai Ye Shao, dia yang juga ada di bus umum itu memalingkan wajahnya yang kesal. “Orang itu akhirnya kembali.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD