Pertarungan di alam Mimpi

1711 Words
• Pertarungan di alam mimpi Tanpa Kultivasinya, Huang Pu Yun Shao takut dia tidak bisa bertingkah se-arogan Ye Shao. Sang Kaisar Bintang merasa, Ye Shao berani menyombongkan dirinya hanya karena dia mwmpunyai kekuatan. “Di tempat ini aku hanya sebuah jiwa, tanpa kultivasiku, aku takut tidak bisa menghiburmu,” kata Sang Kaisar Bintang. “Jika aku bilang bisa mengembalikan semuanya padamu, apa kau akan percaya?” ucap Ye Shao. “Semua? Kultivasiku, artefak, senjata, semua kekuatan yang aku kumpulkan selama ribuan tahun, setiap peluh dan keringat yang aku habiskan untuk melatih tubuhku menjadi kuat. Apa kau bisa mengembalikan semuanya?” “Sudah ku bilang bukan, di sini... Aku adalah otoritasnya, apapun yang aku ingin akan ku dapatkan. Kekuatan yang kau kumpulkan selama ribuan tahun itu, aku bisa mengembalikannya padamu dalam sekejap mata,” jawab Ye Shao dengan angkuh. “Kalau begitu tunjukkan padaku!” seru Huang Pu Yun Shao. “Berkediplah! Lalu rasakan... Apakah kekuatanmu itu sudah kembali,” kata Ye Shao sembari tersenyum. Sang Kaisar Bintang menggelengkan kepalanya sambil tersenyum remeh, dia merasa kalau Ye Shao sedang mempermainkan dirinya. “Mana mungkin kutivasiku akan kembali hanya dengan begitu saja, yang benar saja,” pikir Huang Pu Yun Shao. Kemudian sang Kaisar Bintang itu berkedip, lalu dia merasakan tubuhnya berdesir, Huang Pu Yun Shao mulai merasakan energi masuk ke dalam tubuhnya, energi yang terkumpul tidak kalah dengan energi yang ia kumpulkan semasa hidupnya. Sang Kaisar tersenyum, bahkan sang Kaisar juga tertawa. Hal yang ia pikir bagai sebuah lelucon, ternyata adalah sebuah kebenaran. Ye Shao benar-benar mampu membuktikan perkataannya. “Ternyata orang itu tidak bicara omong kosong, dia benar-benar bisa mengembalikan kultivasiku,” pikir Sang Kaisar Bintang. “Apa kau merasakan kekuatanmu kembali?” tanya Ye Shao. “Ya! Kembali dengan sempurna!” tegas Huang Pu Yun Shao. Kaisar Bintang mulai percaya diri, dengan kekuatan yang telah kembali ke dalam dirinya, dia berpikir dia akan mampu menang melawan Ye Shao di alam bawah sadarnya sendiri. Tapi... Huang Pu Yun Shao terlalu bersenang diri, dia tidak pernah memikirkan bahwa, alam bawah sadar seseorang itu sama halnya dengan sebuah mimpi. Di dalam mimpi seseorang, mereka bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan. Kemungkinan yang mereka miliki tidak terbatas, apakah hal yang seperti itu mungkin untuk di kalahkan? Sang Kaisar Bintang... Tidak memikirkannya. “Aku tidak tau siapa kau, tapi karena kau menganggap dirimu sebagai Raja 1blis, maka aku akan menganggapmu demikian,” ujar Huang Pu Yun Shao. “Tidak ada Iblis, baik dari kalangan Raja ataupun di atasnya, yang berani menyinggung Kaisar ini, akan aku tunjukkan apa yang aku mampu untuk dapat menghiburmu, Raja 1blis!!!” imbuh sang Kaisar Bintang sambil menerjang maju ke arah Ye Shao. Dengan kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya Kaisar Bintang menerjang tanpa keraguan, seharusnya hanya dalam sekejap mata tangannya mampu meraih Ye Shao yang tepat berada di hadapannya. Tapi dia begitu terkejut setelah melihat jarak yang memisahkan mereka sama sekali tidak berkurang. “Ba-bagaimana mungkin? Trik apa yang kau gunakan?” dengan wajah tertegun sang Kaisar Bintang mengatakannya. “Hehe... Kau pikir... Aku perlu memainkan sebuah trik untuk melawanmu? Kaisar?” balas Ye Shao dengan senyum yang provokatif. “Kurang ajar! Dia meremehkanku, apa usahaku selama ribuan tahun itu akan menjadi sebuah lelucon belaka di hadapan orang ini? Hal semacam itu... Mana bisa aku terima!” seru Yun Shao dalam hati. Kemudian dia mencoba kembali untuk menerjang Ye Shao, dia tidak percaya jarak yang ada antara dirinya dan Ye Shao tidak bisa di rubah. Tapi meskipun sudah berusaha, mengeluarkan semua yang Kaisar Bintang bisa, jarak antara mereka berdua tetap tidak bisa di rubah, seakan Ye Shao menunjukkan pada sang Kaisar batasan mutlak yang mampu dia torehkan. “Kau sudah terengah-engah, bahkan sebelum kau dapat menangkapku? Astaga... Kau... Sedikit mengecewakanku,” ucap Ye Shao. “Cihh! Bajing4n! Apa kau pikir aku tidak akan membalas ucapanmu itu?!!!” Yun Shao mengeluarkan sebilah pedang ntah dari mana dan melesat secepat cahaya. Kali ini Ye Shao merasa kasihan terhadap Kaisar Bintang yang terlihat sangat putus asa, jadi dia merubah sedikit permainannya. Jarak yang di buat oleh Ye Shao di tiadakan, pedang yang di arahkan oleh Kaisar Bintang mengarah tepat langsung ke dahinya. Sang Kaisar Bintang tersenyum melihat serangannya berhasil. “Kenapa kau begitu senang? Sudah berpikir kau dapat melukaiku? Pikir lagi,” kata Ye Shao yang malah memberikan senyum lebih senang dari Yun Shao. Senyum Kaisar Bintang luntur seiring dia merasakan pedang yang di arahkannya pada dahi Ye Shao bergetar dan mengeluarkan suara yang berdenging. Suara itu semakin keras hingga memekakkan telinga sang Kaisar Bintang sendiri. “Apa yang...” Pedang itu terpental jauh tanpa Kaisar Bintang tau apa penyebabnya. “Kau ingin tau apa yang terjadi?” ucap Ye Shao. “Bagaimana kalau kau cari tau sendiri dengan mencoba menyentuhku,” inbuhnya. Huang Pu Yun Shao meraih Ye Shao dengan ragu, tapi dia tetap melakukannya karena penasaran. Saat tangannya hendak mendekati Ye Shao, ada sebuah dinding tak terlihat yang tidak membiarkan tangan sang Kaisar Bintang mendekat lebih jauh lagi. “Kau merasakannya? Itulah... Jarak antara kita berdua,” kata Ye Shao. Huang Pu Yun Shao gentar, dia mulai merasakan takut. Berbeda dengan makhluk apapun yang pernah ia lawan, Ye Shao sama sekali bukan tandingannya. Ye Shao kemudian merubah dirinya semakin membesar dan semakin besar, saking besarnya perubahan Ye hingga dia mampu menelan sebuah matahari. Genangan air yang berwarna merah darah itu kemudian seperti di serap, awan dan petir menjadi lenyap. Lalu pemandangan yang terlihat adalah adanya lima pilar tinggi yang menjulan di beberapa penjuru. Dan pilar-pilar tersebut adalah jari Ye Shao. Kaisar Bintang yang menyadari betapa kecilnya dirinya jika di bandingkan dengan Ye Shao, jatuh terhentak dengan rasa putus asa. “Makhluk apa sebenarnya dirimu?” dengan tatapan yang tampak kosong menatap ke bawah, sang Kaisar Bintang mengatakannya. “Karena kau masuk tanpa ijin ke duniaku, maka aku akan memberimu sebuah hukuman...” Suara yang menggema itu adalah suara Ye Shao yang telah menjadi seorang raksasa. “Tinggalkan semua yang kau punya....” “Disini!” Mata Ye Shao yang terpejam setelah koma tiba-tiba terbuka, dia mengambil nafas panjang seakan baru merasakan sesak yang teramat sangat. “Dimana aku?” **** Di sebuah Rumah Sakit Terbesar di Kota Y, puluhan dokter terbaik dari penjuru negeri di kumpulkan untuk bersiaga di depan UGD dengan tujuan menyelamatkan nyawa seorang pemuda. Pemuda ini bukan seorang pemuda sembarangan, tapi seorang Tuan Muda dari keluarga terpandang dan salah satu Keluarga Terkaya di negara itu. Keluarga Ye yang di pimpin oleh Ye Tianlong seorang pengusaha jenius yang kekayaannya sangat melimpah, dan pria yang saat ini berada di UGD adalah putranya, Ye Shao. “Sayang... Apakah putraku akan bangun?” sambil terisak Ye Ruo, istri Ye Tianlong yang merupakan ibu Ye Shao mengatakannya sembari bersandar pada d**a suaminya. “Tenang saja, berharaplah... Semua yang ada disini mengerahkan tenaga mereka untuk menyelamatkan putra kita, mereka adalah orang-orang terbaik... Kita bisa mempercayai mereka untuk membawa Ye Kecil kembali,” jawab Ye Tianlong sambil menepuk lembut punggung Istrinya. “Tapi mereka sudah berusaha selama hampir seminggu, dan Ye Kecil belum juga membuka matanya. Apa kau percaya mereka bisa membawa putra kita kembali?” ujar Nyonya Ye. “Kami sedang berjuang Nyonya, hanya saja keadaan Tuan Muda sangat kritis pasca kecelakaan. Kami pasti... Akan berusaha untuk membuat Tuan Muda tetap hidup!” ujar Dokter yang memimpin operasi Ye Shao. “Sebenarnya... Anak itu masih bernafas saja sudah suatu keajaiban. Keadaannya setelah kecelakaan benar-benar sangat buruk, satu matanya mengalami kebutaan setelah beling dari truk mengenai matanya. Satu kakinya remuk, beberapa tulang patah, dua tangannya sudah bisa di pastikan tidak akan bisa berfungsi lagi.” “Tuan dan Nyonya Ye bersih keras untuk tidak membiarkan anaknya di amputasi, tapi... Meskipun begitu, tidak ada harapan bagi mereka untuk tidak memiliki putra yang cacat,” imbuh Dokter Yen, Dokter yang menangani Ye Shao dalam hatinya. Ye Shao terbangun dalam keadaan bingung, yang terakhir kali ia ingat adalah dia berada di sebuah jurang, dimana di jurang tersebut dia melihat seekor naga yang datang untuk menabraknya. “Ini terlihat seperti ruangan operasi, apa yang terjadi?” “Eh?! Satu mataku gelap, apa mataku tidak lagi berfungsi?” Ye Shao merabanya dan ternyata ada sesuatu melilit matanya, sebuah kain perban. “Apa aku baru saja di operasi? Untuk apa? Apa jangan-jangan tempat ini sebenarnya bukan sebuah ruang operasi biasa. Apa aku berada di dalam markas organisasi jahat dan sedang di jadikan objek penelitian untuk mengetahui kekuatanku.” “Si4lan, kalau begitu aku tidak bisa berlama-lama di tempat ini,” kata Ye Shao. Ye Shao membuka setiap balutan kain perban yang ada pada tubuhnya. Dia juga melepas banyak sekali peralatan medis yang di pasangkan pada dirinya. “Perban di sekujur tubuhku, sebenarnya mereka sudah mengotak-atik tubuhku sejauh apa, ha?” Tet! Tet! Tet! Alarm berbunyi, hal itu menandakan adanya sebuah kejanggalan yang terjadi di ruang operasi Ye Shao. Bunyi alarm itu membuat seluruh orang panik, mereka mengira sesuatu yang buruk telah terjadi di dalam ruang operasi. “Gawat! Terjadi sesuatu pada Tuan Muda Ye! Semua orang bersiaga untuk situasi terburuk!” seru Dokter Yen. Sekumpulan dokter ahli itu terlihat seperti pasukan tentara yang terlatih, mereka langsung bergegas dan berbaris, mereka menyiapkan semua peralatan yang mereka kuasai di segala bidang dan mereka telah siap untuk menghadapi situasi terburuknya. Tubuh Nyonya Ye Rou lemas berpikir musibah apalagi yang akan menimpa putranya, Tuan Ye Tianlong cemas dengan keadaan genting yang terlalu tiba-tiba. “Ijinkan kami masuk untuk melihat apa yang terjadi!” ujar Ye Tianlong. Karena perintah Tuan Ye adalah mutlak, bahkan seorang dokter pun tidak berani menentang kehendaknya. Dokter Yen mengangguk dan membiarkan Tuan Ye Tianlong membopong istrinya masuk ke ruang operasi. Ye Shao yang mendengar suara alarm langsung waspada, dia sangat yakin kalau tidak akan ada hal baik saat alarm berbunyi. Suara langkah kaki yang begitu ramai terdengar bagai gemuruh. “Sepertinya aku sudah memicu alarm karena tidak berhati-hati saat membuka benda-benda itu. Sekarang para penjahat dari organisasi hitam yang menginginkan kekuatanku akan menangkap dan menahanku kembali. Tapi karena aku sudah sadar, sekalian saja aku akan lawan mereka.” Dokter Yen membuka pintunya dengan tergesa-gesa, semua orang langsung melihat apa yang sebenarnya terjadi di dalam. Tapi saat semua orang sampai, mereka melihat seorang pemuda bertel4njang dad4 sedang memasang kuda-kuda seakan dia siap untuk berkelahi. Semua orang tertegun dan tidak bisa menjelaskan apapun.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD