Yun Shao dan Ye Shao

1604 Words
• Yun Shao dan Ye Shao Ntah sudah berapa lama Kaisar Bintang berjalan di tempat yang tidak ia kenali itu, sudah tak terhitung lagi berapa banyak langkah yang ia ambil. Tapi inti jiwa yang dia cari tidak pernah terlihat di manapun. “Tidak ada siang dan malam di tempat ini, semuanya tampak sama. Petir menyambar sepanjang waktu dan tempat ini gelap, satu-satunya hal yang membuatku dapat melihat ke sekelilingku adalah karena kilatan cahaya petir yang menyambar.” “Jika ini memang sebuah inti jiwa, aku tidak bisa membayangkan seperti apa orang yang memiliki inti jiwa yang sangat mencekam ini.” Huang Pu Yun Shao terus berjalan mengikuti hatinya dan keinginannya untuk balas dendam, saat dia berjalan dia tidak sadar dengan apa yang ada di depannya dan membuat Huang Pu Yun Shao tersandung. Dia terkejut, dan saat petir menyambar lalu berkedip dengan cepat, Huang Pu Yun Shao baru bisa melihat, bahwa genangan darah yang selama ini ia lewati, telah berubah menjadi tempat yang penuh akan mayat. Semuanya adalah mayat para prajurit dengan zirah lengkap, apa yang menyandung kakinya baru saja adalah sebuah helm besi yang di pakai oleh para prajurit itu. “Apa-apaan ini, benarkah inti jiwa memang tempat yang seperti ini? Bukankah ini semua lebih mirip seperti neraka?” “Seharusnya di dalam inti jiwa tidak ada mahluk hidup yang menghuninya, baik itu hewan atau manusia. Mahluk hidup yang mungkin tergambar dalam inti jiwa hanyalah tumbuhan, pepohonan yang tinggi atau hutan bambu.” “Bagaimana mungkin bisa tergeletak ribuan mayat di tempat ini? Meskipun semua mayat yang terendam oleh genangan darah ini tidak menyisakan daging sama sekali. Tapi tetap saja, inti jiwa tidak akan menampilkan penampakan yang mirip dengan makhluk hidup.” “Apa benar tempat yang aku datangi ini adalah sebuah inti jiwa?” Meskipun kebingungan tapi Huang Pu Yun Shao tidak memiliki pilihan lain selain tetap berjalan dan menelusuri tempat itu. Dia harus berjalan melangkahi ribuan mayat yang mengambang di tempat itu. Ntah butuh berapa lama sampai dia menjumpai tumpukan mayat yang lebih banyak. Saat lebih di telusuri, tumpukan mayat itu semakin banyak dan semakin banyak lagi, hingga dia terkejut bahwa di depannya itu terdapat sebuah gunung dari gundukan mayat. Dan yang lebih mengejutkan... Ada sesuatu yang bergerak di puncaknya. Huang Pu Yun Shao yang penasaran dengan hal itu melangkahkan kakinya dengan sangat berhati-hati. Perlahan dia berpijak pada mayat-mayat itu untuk mendaki dan melihat benda apakah yang bergerak itu. “Selain angin, awan dan petir. Harusnya tidak ada benda lain yang dapat bergerak di dunia ini.” Suara itu berasal dari puncak gundukan mayat yang Kaisar Bintang pijak. Betapa kagetnya Huang Pu Yun Shao mengetahui bahwa sesuatu yang bergerak itu sebenarnya adalah seorang manusia. Atau tepatnya, sebuah makhluk yang mengambil wujud manusia. “Dunia ini... Sekarang sudah menjadi dunia yang damai, tidak ada lagi intrik, tidak ada lagi konflik. Tidak ada lagi cinta maupun kebencian, tidak ada yang akan menimbulkan percikan peperangan. Bukankah ini adalah kedamaian yang sebenarnya?” “Siapa? Kenapa bisa ada seseorang di dalam sebuah inti jiwa? Apakah itu manusia? Aku tidak pernah tau hal semacam ini. Harusnya ada sebuah bola yang menjadi inti sebuah jiwa, dan bukan manusia,” pikir Huang Pu Yun Shao. “Jika itu adalah bola dari inti jiwa yang mengambil wujud sebagai manusia, maka... Bukan menyerapnya, tapi aku perlu mengalahkannya terlebih dahulu.” “Setidaknya itu yang bisa aku pikirkan, mungkin ada kemungkinan aku bisa mengambil alih tubuh dari pemilik inti jiwa ini. Tapi tanpa kultivasiku, bagaimana caranya melawan inti jiwa yang tengah duduk di atas gundukan mayat ini?” sambung Huang Pu Yun Shao dalam hatinya. “Wahai jiwa yang tersesat, apa kau tidak mengerti apa yang aku bicarakan? Apa bahasaku berbeda dengan bahasamu,” kata orang yang di anggap sebagai inti jiwa itu. “Aku mengerti apa yang kau katakan,” jawab Huang Pu Yun Shao. “Jika aku boleh tau, tempat macam apa ini? Dan... Siapa sebenarnya dirimu?” imbuhnya. “Seperti yang kau lihat, ini... Adalah neraka. Tapi bagiku ini malah terlihat mirip seperti surga, kau bisa menemukan kedamaian di sini, kau tidak perlu berpikir untuk berselisih dengan orang lain.” “Neraka? Benarkah ini neraka? Tapi kenapa hanya ada satu orang yang berada di dalamnya?” “Seharusnya neraka itu di tinggali oleh banyak makhluk, bagaimanapun... Kejahatan lebih banayak jumlahnya jika di banding dengan kebaikan, mudah bagi mereka yang memiliki akal dan juga hati, untuk terjerumus ke dalamnya. Jika ini neraka, aku pasti menemukan orang-orang semacam itu kan,” sambung Huang Pu Yun Shao dalam hatinya. “Terima kasih karena sudah mau menjawab pertanyaanku, aku Huang Pu Yun Shao, aku adalah seorang Kaisar Bintang. Seingatku aku sudah mati, tapi ntah kenapa jiwaku jatuh ke tempat ini. Aku tidak tau apa artinya ini, hanya saja aku yakin... Bahwa hidupku masih belum berakhir,” kata Huang Pu Yun Shao. Kemudian orang yang di ajak bicara oleh sang Kaisar Bintang berdiri. Matanya menatap ke bawah tepat mengarah pada sang Kaisar Bintang. Setelah itu orang itu melompat dari gundukan mayat yang ia pijaki dan jatuh ke bawah dengan posisi membelakangi Huang Pu Yun Shao. “Setelah dia lebih dekat aku semakin yakin kalau orang ini juga manusia sama sepertiku? Apa dia juga orang yang jiwanya terlempar kemari? Siapa dia?” pikir Huang Pu Yun Shao. “Aku di kenal dengan banyak nama, The Fallen Angel Lucifer, The Great Demon Satan, The Terror Bringer Malachoda. Tapi sekarang aku lebih di kenal dengan nama Ye Shao. Begitulah mereka memanggilku,” jawab Ye Shao. Ye Shao saat ini sedang berada di rumah sakit, dia mengalami masa kritis yang membawanya dalam keadaan sekarat. Saat dirinya nyaris mati, inilah yang ada dalam alam bawah sadar Ye Shao. Setelah kecelakaan itu, dia masuk ke dalam mode imajinasinya yang paling parah. Dan gambaran yang di lihat oleh sang Kaisar Bintang adalah dunia yang di imajinasikan oleh sang Pengkhayal akut Ye Shao. Huang Pu Yun Shao, telah jatuh ke alam bawah sadar Ye Shao. “Ye Shao?” “Benar, Huang Pu Yun Shao... Begitu kau menyebutkan namamu tadi? Aku bingung bagaimana manusia sepertimu bisa berada di tempat ini, apa kau tidak takut berjalan di tengah tumpukan mayat ini. Kau... Sedang tidak berwisata, lho.” “Sayang sekali aku tidak takut akan hal ini, oh ya! Kau menyebutku manusia... Memang dirimu sendiri apa? Apa kau bukan manusia?” tanya Yun Shao. “Hahahaha... Jangan samakan aku dengan mahluk rendahan semacam itu, aku tidak sudi jika di banding-bandingkan dengan makhluk yang hidup hanya untuk menjadi pijakan kakiku ini,” jawab Ye Shao dengan arogan sambil menendang tengkorak yang ada di depannya hingga tengkorak kepalanya lepas. Kepala yang baru saja lepas itu menggelinding tepat ke hadapan Yun Shao. “Menggelikan, sungguh menggelikan... Bagaimana seorang Raja 1blis sepertiku bisa disamakan dengan makhluk seperti itu? Hahahaha!” “Makhluk rendahan? Jadi seperti itu kau melihat seorang manusia? Maaf saja, karena aku juga seorang manusia, tentunya aku marah saat kau mengatakan hal itu.” “Lalu kau ingin aku menarik kembali ucapanku dan meminta maaf?” “Manusia! Jangan melebihi batasanmu,” sambil menunjuk ke arah Huang Pu Yun Shao, Ye Shao mengatakannya. Dia sama sekali tidak tau sedang bicara dengan siapa, Huang Pu Yun Shao adalah seorang Kultivator yang sudah melewati tahap puncak dan menjadi lagenda selama ribuan tahun. Pencapaiannya tidak bisa di raih oleh siapapun, dan dia adalah manusia paling kuat yang pernah hidup di semesta manapun. Jelas sikap Ye Shao yang semena-mena membuat sang Kaisar marah besar. Selain penghinaan dari Ketiga Kaisar Benua, pria itu tidak pernah berpikir akan di rendahkan oleh orang lain lagi. “Apa kau baru saja mengacungkan jarimu ke arahku,” dengan nada tinggi sang Kaisar Bintang mengatakannya. “Ya! Lalu apa? Aku adalah pemegang otoritas tertinggi, aku tidak pernah menerima perintah, sebaliknya perintah berasal dari diriku. Aku bebas mengacungkan jariku pada siapapun.” “Jika saja aku tidak kehilangan kultivasiku, mungkin kau akan menjadi abu setelah mengucapkannya,” balas Huang Pu Yun Shao dengan wajah yang sangat kesal. “Hahahah... Kau... Kau bisa merubahku menjadi abu? Apa kau orang yang sekuat itu?” Ye Shao meremehkan Huang Pu Yun Shao, dan Huang Pu Yun Shao semakin marah dengan sikap arogan Ye Shao. “Aku adalah orang yang telah berhasil mengungkap rahasia langit dan bumi, pencapaianku menggemparkan alam dewa, bahkan mereka semua mewaspadaiku. Kau pikir... Seberapa kuat aku ini?” “Oh... Wow... Seheboh itukah kekuatanmu? Dewa pun mampu kau guncangkan, ya? Hebat! Hebat!” “Tapi... Asal kau tau saja, sebagian dari tumpukan mayat ini... Adalah dewa yang hanya mampu kau guncangkan,” imbuh Ye Shao. “Apa? Dia... Apa dia adalah orang yang mampu membunuh dewa? Seorang God Slayer? Si4l, sebenarnya dengan siapa aku berurusan?” pikir Yun Shao yang mulai sedikit getir. “Tapi yah... Karena kau mampu mengguncangkan para dewa, itu sudah cukup menandakan bahwa dirimu lebih kuat dari mereka.” Huang Pu Yun Shao sampai harus menelan ludah, baru kali ini dia melihat seseorang tidak gentar padanya, malahan orang itu yang membuat sang Kaisar Bintang gentar. “Hei! Karena kau lebih kuat dari mereka, itu artinya kau bisa sedikit menghiburku kan?” tanya Ye Shao. Kemudian dia memegang pergelangah bahunya dan memutar-mutar lengannya sambil perlahan melangkah maju mendekati sang Kaisar Bintang. “Jujur saja, karena aku sudah membunuh setiap makhluk yang bernyawa ribuan tahun lalu, tulangku ini mulai terasa kaku. Karena kau sudah berada di sini... Bagaimana jika kau membantuku meregangkannya?” “Pasti akan menyenangkan, melawan orang yang katanya mampu mengguncangkan para dewa.” Ye Shao tepat berdiri di depan Yun Shao, hanya terpaut satu langkah kaki saja. Dengan wajah yang di dongakkan, Ye Shao benar-benar bersikap arogan di hadapan sang Kaisar Bintang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD