don't fight, please!!!

634 Words
Adzan subuh membangunkan Maira. 'Akhh' terkejut nya wanita itu saat melihat ada seorang pria tertidur disamping nya. 'Ternyata si kep***t itu' gumam maira dalam hati, yang memang dia tidak menginginkan pria itu ada di hidup nya. Beranjak dari tempat tidur untuk melaksanakan kewajiban seorang hamba kepada TUHAN-nya, haruskah Maira membangunkan pria itu? Tapi nyatanya tidak, Maira meninggalkan nya begitu saja. Keluar mencari makanan untuk sarapan, pilihannya tertuju pada NASI UDUK MBAH BOJO, nasi uduk dengan banyak pilihan lauk-nya. Hari ini Maira harus ikut bersama suami-nya ke rumah yang memang adalah milik suami nya. Keluarga dua belah pihak telah pulang beberapa saat yang lalu, dan kini hanya menyisakan mereka berdua dan beberapa asisten rumah tangga. Yang memang bekerja dirumah Kalingga. "Hei!!!, kamu Maira" Kalingga membuka percakapan. "Iya, nama saya memang Maira. ada apa?" jawaban yang diberikan Maira disertai dengan intonasi yang jutek, membuat Kalingga merasa 'Aneh'. "Bawa barang barang kamu ke kamar saya, dan susun pakaian kamu dilemari disamping pakaian saya" Kalingga memberi perintah yang akan di bantah oleh Maira. "Saya mau kamar saya sendiri, saya gak mau satu kamar sama kamu, titik gak pake koma apalagi tanda tanya" jawaban Maira yang membuat kalingga geleng geleng kepala. Tanpa meminta persetujuan Maira, Kalingga membawa barang milik Maira ke kamar-nya. Yang membuat Maira perotes, "Turunin barang-barang saya sekarang!!!" Maira merebut paksa barang milik nya, walaupun gagal. "Woi! kamu gak punya indra pendengar apa" teriakan Maira tidak juga membuat Kalingga berhenti melengkah, menaiki anak tangga menuju kamar-nya. "Nona ikuti saja apa kata tuan, cari aman" ucap bi Rum, asisten rumah tangga yang bekerja di kediaman Kalingga sejak Kalingga baru memiliki rumah ini. "Cari aman?" Maira merasa bingung dengan ucapan itu. "Iya, sekarang lebih baik nona ikuti tuan ke kamar" Maira menuruti perkataan bi Rum dan menyusul Kalingga ke kamar-nya. Kamar yang luas dan juga tertata rapih, untuk seukuran laki-laki Kalingga memang menyukai kerapihan. Kalingga yang sedang merapikan pakaian istrinya itu hanya melihat sekilas dan menyuruhnya untuk membantu nya "Dari pada berdiri diem disitu, lebih baik bantu saya tata pakaian kamu ini" "Gak ada yang nyuruh kamu buat merapihkan pakaian saya" Maira berjalan mendekati kalingga dan duduk disamping nya. Mau tidak mau Maira harus membantu Kalingga karena itu pakaian nya. Waktu menunjukan pukul tujuh malam, Kalingga meminta bi Rum memanggil Maira umtuk makan malam. Maira berjalan mengekori bi Rum ke meja makan, dan duduk dihadapan suami-nya. masing-masing dari mereka mengambil makanan nya dan menikmatinya. Cumi yang digoreng dengan balutan tepung dan bentuk yang seperti cincin itu menjadi makanan favorit malam ini. "Hei! Itu cumi buat saya" Maira tiba-tiba bersuara dari kesibukannya mengunyah. "Buat kamu?" Kalingga bertanya heran. "Iya, buat saya. Cumi itu punya saya!" Maira meyakin kan bahwa cumi itu milik nya. "Kamu udah makan berapa banyak emang-nya" tanya Kalingga. "Tiga, aku udah makan tiga" "Kalau begitu kita sama, jadi yang satu itu kita bagi dua. ok" Kalingga pun tidak ingin kehilangan menu makan malam-nya yang nikmat itu. "Gak akan!!!" Maira berusaha mempertahan kan cumi-nya. Kalingga pun demikian, berusaha mengambil cumi yang seharus nya memang menjadi milik-nya. memang nya siapa wanita itu?, dia penghuni baru dirumah ini Tapi tingkah nya sungguh menyebal kan. Kalingga tak habis pikir padanya. Piring yang ada di samping Kalingga tidak sengaja tersenggol oleh-nya saat merebutkan cumi dengan Maira. "Tuan!!!... Nona!!!... Jangan berantem disini, please!!!" teriakan bi Rum sukses membuat Kalingga dan Maira berhenti dan saling pandang "Kalau mau cumi lagi nanti saya buat-kan lebih banyak, tuan sama nona mau berapa banyak" Ucap bi Rum. "MAAF BI..." serempak Kalingga dan Maira mengucapkan maaf, dan membuat orang yang melihat itu menahan senyum gemas karena tingkah mereka berdua. Cumi terakhir pun lolos masuk kedalam mulut Kalingga. meja makan dibersihkan bersama. Semuanya selesai hanya menyisakan bi Rum yang masih akan melanjutkan pekerjaan nya yang lain. pasangan itu kini sudah berada dalam alam mimpi dengan tempat tidur yang berbeda.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD