Jangan Pernah Berpikir Untuk Lepas Dari Mas!

1337 Words

"Maafkan saya. Saya enggak tahu kalau kamu sedang mual." Tuan Antonio berkata. Dia memberikan potongan apel yang ia bawa. "Makan ini, semoga enggak mual lagi." ku tatap laki laki itu, sebelum aku meraih buah tersebut. Saat ini aku sudah berada di brankar ku. Dia tersenyum lembut, terlihat begitu tulus. "Terima kasih Tuan." ku raih buah itu dan mengunyahnya. "s**u hamil kamu masih ada, Binar?" Mas Langit bertanya. "Aku sudah belikan juga!" belum saja aku menjawab. Tuan Antonio lebih dahulu menempas. Dia membuka paper bag. Dan memperlihatkan dua kotak s**u. "Berapa itu, An. Biar aku bayar." Mas Langit kembali berkata. Tuan Antonio menatap Mas Langit seolah tidak terima dengan apa yang dikatakan Kakak sepupu ku itu. "Berapa?" tanya Mas Langit lagi, karena yang ia dapatkan hanya s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD