Di kantornya, Yoga merasa gelisah. Diliriknya berkali - kali jam tangan hadiah ulang tahunnya dari kakak satu – satunya yang ia miliki ketika usianya memasuki kepala 3. Entah apa yang terjadi, Yoga merasa hari itu berjalan dengan sangat lambat. Arkan merasa tidak nyaman melihat tingkah Yoga hari itu. Sebenarnya ia masih perang dingin dengan Yoga yang diam – diam mendekati adiknya, tetapi ia tidak tahan melihat kegelisahan yang ditunjukkan sahabatnya itu.
"Lo kenapa sih, Ga? Dari tadi mondar – mandir gak jelas, liatin jam tangan mulu, udah gitu seharian mantengin hp. Lo lagi nunggu telpon dari klien?!", protes Arkan akhirnya.
"Bukan. Ini lebih penting dari urusan kerjaan."
"Apa dong?"
'Gue mau jadiin lo kakak ipar gue!', teriaknya dalam hati. Dilihatnya Arkan yang masih serius menanti j
