Arkan baru saja tiba di kantornya dan mendapati Yoga sedang membuat kopi di pantry. Setelah menaruh tasnya di atas meja kerjanya, Arkan berjalan masuk ke dalam pantry dan menghampiri Yoga.
"Ga."
Yoga menoleh pada Arkan. "Kopi?", ujarnya menawari Arkan.
Arkan menggelengkan kepalanya. "Kemarin lo pergi sama Renata?"
Yoga terdiam sejenak. Ia berpikir bahwa Renata tidak akan memberi tahu Arkan. "Iya.", balasnya singkat.
Terpancar aura menakutkan dari wajah pria tampan itu, tetapi tidak membuat Yoga gentar. Ia akan melakukan apa pun untuk mendapatkan Renata walau itu akan membuat persahabatannya dengan Arkan yang sudah terjalin bertahun – tahun itu terancam hancur.
"Jangan temui Renata lagi."
"Kenapa?"
"Gue gak mau dia rusak di tangan lo."
Setelah mengucapkan hal itu, Arkan berjalan ke
