Malam denganmu

1477 Words

Malam denganmu Malam semakin beranjak larut, Jefry tetap tekun menatap laptop dengan layar menyala di hadapannya. Sesekali dia mengalihkan pandangan pada jendela yang tirainya sengaja dia buka sedikit, lalu melirik seorang gadis yang masih terlelap di atas bed rumah sakit. Jefry menghela napas pelan, mengusap kelopak matanya yang kian memberat, namun pekerjaan masih terbengkalai banyak. Tak ingin memaksakan kerja matanya, yang sulit sekali untuk berkompromi meski dia sudah menghabiskan hampir dua gelas kopi, Jefry menutup laptopnya. Menyerah. Biar besok lagi saja dia selesaikan. Atau dini hari nanti jika dia terbangun. Dia meletakkan laptopnya ke atas meja dan bersiap merebahkan diri di atas sofa. Tetap membiarkan tirai jendela terbuka sedikit, menampilkan malam gelap yang terasa sepi.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD