Gadis yang masih menutup tubuhnya dengan selimut pun seketika mendongak saat mendengar kata ‘perceraian’ yang dilontarkan Arga dengan santainya. Rauna seakan tak percaya saat menatap intens kedua bola mata Arga yang begitu tajam seperti menaruh dendam padanya. “Kenapa? Oh, iri ya lihat saya jadian sama Dery?” Arga menyunggingkan bibirnya. “Sama sekali, tidak! Kau akan bahagia jika lepas dari saya. Jadi, kau bisa berpacaran dengan dia sepuasnya.” Arga memberikan gamis berwarna kuning terang untuk dipakai istrinya membawakan acara di perusahaannya Dery. “Jika hari ini terakhir saya menjadi suami, tolong izinkan saya untuk menuntunmu layaknya seorang suami kepada istrinya.” Gadis itu mengusap air matanya. Awalnya, Rauna hendak menolaknya, tetapi melihat tatapan intens saat Arga memohon de