Bab 22

2111 Words

Senyum tak lepas dari wajah tampan Edo. Bahkan saat pemuda itu sudah memasuki rumah. Membuat sang Mama yang kebetulan sedang duduk di ruang tamu heran dengan tingkah putra semata wayangnya. "Mama!" sapa Edo riang. Duduk di samping Mama dan memeluk wanita yang telah melahirkannya itu. Alis Audy, Mama Edo, mengerut bingung. Tak biasanya putranya bersikap seperti ini. Biasanya sepulang sekolah, dengan wajah kusut Edo akan langsung ke kamarnya. Lelah setelah hampir seharian bersekolah adalah alasan utamanya. Dan sekarang lihatlah, putranya tetap terlihat bersemangat walaupun pulang terlambat. "Kok telat, Sayang?" tanya Audy, sambil tangannya mengusap lembut rambut golden brown Edo. Edo tak langsung menjawab. Pemuda enam belas tahun itu merebahkan kepala di bahu sang Mama. "Edo tadi habis

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD