Hanya menunggu waktu sampai uang ratusan juta berpindah ke rekeningnya. Hidup terasa lucu, setidaknya itulah yang kini Laras rasakan. Ia tidak tahu harus diapakan uang sebesar itu? Apakah masuk deposito, reksadana, atau dijadikan modal usaha. Alih-alih tertawa atas sesuatu yang tadinya terasa lucu, setetes air mata justru kini menetes. Laras sangat merindukan Saras. Laras merindukan keluarga yang baru dibangunnya. Lesmana hanya bisa menghela napas. Dasar perempuan, pekerjaannya hanya menangis saja. Apa tidak ada yang bisa dilakukan selain itu? Mengemudi dengan kecepatan rendah, pikiran Lesmana kembali ke kecelakaan tiga bulan lalu. Rem mobil yang tadinya baik-baik saja, tiba-tiba blong dan secara kebetulan ada sopir ugal-ugalan yang membuat mobil itu menukik bebas ke dasar jurang. Tig