Safir menurunkan Ruby di atas ranjang. Ruby segera membelakangi Safir. Menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya. "Ruby. Lo emang bego. Ngapain juga ngelantung ama dia. Ah, sebal, sebal…" Gerutu Ruby dalam selimutnya. "Dari mana By?" Safir mencoba menyibak selimut Ruby. Ruby mempertahankan selimut itu. "Bicara ama kakak, By. Jangan diem. Kamu mau tidur bawa masalah? Tidurmu gak akan nyenyak." "Bodo, bukan urusan kamu." benak Ruby dari dalam selimutnya. Drrrtt …. Drrrtt … Ponsel Safir berdering di atas meja nakas. Jasmin menelpon. Pelan tangannya mengusap kepala Ruby. "Baiklah. Kita bicara besok. Tidurlah." Safir membawa langkah keluar kamar untuk mengangkat telepon Jasmin. "Kak Safir. Ruby sudah di rumah?" "Baru aja sampai, kau tau Ruby dari mana?" Safir bersandar pada sanda