Badboy in The Party

1500 Words
"Kau datang, al?" Tanya Karla dengan semangatnya. Saat ini, mereka sedang duduk di lapangan Western. Lapangan football western cukup luas dengan hamparan rumput hijau yang luas yang dilengkapi bangku penonton. Karla baru saja menceritakan tentang Ryan yang mengadakan pesta. Alexa memperhatikan gadis itu sedang memeluk daren. Alexa mengangkat alisnya begitu menyadari duo sejoli di hadapannya. Daren balas memeluk Karla sambil membisikkan sesuatu. "Kau menyukainya, sayang?" Tanya daren. Karla menoleh melihat Daren lalu mengecup pipinya singkat. "Aku sangat menyukainya. Mari kita hentikan sebentar lalu melanjutkannya nanti" Daren mendesah kecewa lalu menghentikan aktivitasnya. Sementara henry? Semenjak melihat Alexa menari, Henry semakin menyukai gadis itu. Sangat disayangkan gadis itu sangat susah disentuh. "Kapan?" Tanya Alexa semangat. Gadis itu selalu menyukai pesta dan alkohol namun tidak dengan menari di pesta. Tidak heran, teman-temannya sangat terkejut melihat alexa menari dengan seksi kemarin. "Malam ini! Come on! Dia ketua WAB, newbie!" Ujar Karla. Alexa mengangkat alisnya namun pada akhirnya gadis itu mengangguk. Ia sangat menyukai pesta walau jelas Karla dan Daren akan menghabiskan waktu berdua saja nantinya dan Henry akan senantiasa menggodanya. ***** Klakson berbunyi tiga kali. Segera alexa berlarian keluar menghampiri teman-temannya yang datang menjemput. Malam ini alexa memakai gaun hitam yang menunjukkan kesempurnaan seorang Alexa. Ia bahkan terlihat sangat anggun saat ini. Henry yang berada di kursi penumpang bersiul melihat gaun alexa. "That's my girl! Kau benar-benar cantik, babe" ujar henry sambil menatap seluruh tubuh alexa lekat-lekat. "Thanks, henry!" Ujar alexa acuh. Henry mengangguk. Alexa membuka pintu mobil lalu duduk di kursi depan. Ia memandang ke kursi belakang lewat spion. Yang benar saja, alexa hanya dapat melihat punggung karla yang membelakanginya. Karla mengenakan gaun berwarna merah maroon yang kontras dengan kulitnya dengan potongan punggung yang terbuka menunjukkan punggung seksi miliknya. Karla sedang berpelukan dengan daren. Catat! Ia sedang duduk di pangkuan Daren. "Come on dude! Kita baru berangkat"ujar alexa sedikit tidak nyaman. Henry meringis mendengar suara serak alexa. Demi apapun, suara Alexa adalah salah satu cobaan untuk Henry selain kecantikan Alexa. Dengan mendengarnya saja, henry memikirkan hal-hal tidak pantas. Sesampainya di rumah ryan, rumah itu tampak ramai dengan kerumunan siswa Western. Karla segera saja mengambil minuman. Gadis itu memberikan segelas dengan alexa. "Come, baby! Enjoy the party" ujar karla sambil menyodorkan minumannya. Alexa mengangguk. Ia mengambil minuman tersebut dari tangan karla kemudian meminumnya dengan sekali tegukan. "Damn! Never bad. Aku rasa aku akan mengambil minuman lagi" Alexa berjalan menjauhi teman-temannya. Musik terdengar cukup keras dengan kerumunan siswa yang menari-nari dengan pasangannya. Jelas saja karla dan daren segera bergabung di kerumunan tersebut. Mereka mulai menari dengan minuman di tangan kanannya. Sesekali karla berteriak mengutarakan betapa dia mencintai daren. Daren membiarkan karla menari sepuasnya. Laki-laki itu dengan sukarela menonton Karla hingga tanpa sadar ia meneguk ludahnya kasar. Karla tertawa melihat reaksi daren. Ia menyesap minumannya lalu menggigit bibirnya. "Ayo bersenang-senang, sayang!" Ujar karla sambil melengkungkan tubuhnya. Henry memandangi alexa dengan intens dari kejauhan. Gadis itu memang selalu menolak Henry hanya saja, malam itu laki-laki itu tidak bisa lagi menahan dirinya. Alexa benar-benar cantik malam ini dan seksi. s**l! Ketika alexa mengambil minuman yang lainnya, Eve menyapanya hingga mereka terlibat obrolan yang cukup seru. Sementara di sisi lain, Ken menghentikan langkahnya ketika melihat teman-temannya terdiam dengan pandangan yang mengacu satu titik. Ken mengikuti pandangan tersebut dan terdiam. Ken meneguk ludahnya melihat gaun yang dipakai Alexa. Astaga! Gadis itu mengingatkannya di malam ia bertemu dengan Alexa pertama kali. Ken tidak bisa menampik bahwa Alexa memang sangat cantik. Alexa dengan baju tidurnya saja sudah membuat Ken terpana dan kini, ia sedang mengenakan gaun yang cantik dan cukup seksi. Ken berusaha memfokuskan dirinya dan ikut bergabung dengan teman-temannya. Ia memperhatikan gaun gadis itu. Gaun hitam dengan beberapa bagian yang transparant namun masih terlihat elegan. Kesa Ken untuk Alexa malam ini hanya satu. Gadis itu menunjukkan keberanian dan keseksiannya hanya dengan memakai gaun itu. s**l! Kenapa Ken kesal Alexa menjadi pusat perhatian teman-temannya? Segera saja keempatnya dikejutkan oleh ryan yang mencium pipi Alexa dengan santai sementara gadis itu hanya tersenyum. What the... bukankah Alexa sangat sulit disentuh? Beberapa saat kemudian, Ryan berdiri di samping Eve sambil memeluk pinggul gadis itu. "Oh, s**t! Aku belum pernah menciumnya bahkan di pipi. Dia selalu marah ketika aku akan melakukannya!" Henry memprotes entah kepada siapa. "Aku bahkan belum pernah melakukannya!" "Oh, aku beruntung datang ke pesta! Thanks dude mengajakku ke pesta" ujar nial semangat sambil memandangi gerak-gerik Alexa di bawah sana. "Sama-sama" ujar ken pendek. Dia masih tidak suka Alexa menjadi objek perhatian. "Dia memang luar biasa, man!" Duke menimpali. Ken mengepalkan tangannya. Bayang-bayang gadis itu muncul secara acak di dalam pikiran Ken. Membuat fantasi liar yang tak terelakkan lagi sehingga Ken kembali merasakan denyut di bawah sana. " damn it!" Ujar Ken sambil meninggalkan temannya ke arah dapur. Ia perlu sesuatu yang dingin. ***** "Aku ingin minum lagi. Kau masih punya kan, Ryan?" Ujar Alexa. "Yup! Ada di dapur" ujar ryan sambil mengecup pelipis Eve. "Lagian, aku tidak mau mengganggu waktu kalian berdua" ujar alexa sambil tersenyum. Segera saja kedua pasangan tersebut meyakinkan Alexa bahwa gadis itu tidak mengganggu mereka sama sekali. Alexa hanya menanggapinya dengan tawa. "Aku tau!" Ujar alexa. "Aku hanya bercanda" Gadis itu berbalik menuju dapur. Begitu sampai di dapur, Alexa mendengar suara bisikan seseorang. Alexa memutar matanya. Ia sudah tau pasti apa yang terjadi di dapur. Tapi, gadis itu masih melenggang ke dapur. Mata Alexa membulat melihat pemandangan di depannya. Ken sedang berciuman dengan seorang gadis. Gadis itu sedang duduk di meja dapur menikmati cumbuan Ken. Alexa menggigigit bibirnya begitu menyadari siapa gadis itu. Si gadis plastik, claire! Tampaknya baik Ken maupun Claire tidak menyadari kehadiran Alexa. Laki-laki itu masih sibuk melumat bibir gadis itu dan memanjakan Claire dengan lidahnya. Sementara kedua kaki Claire melingkar di pinggul ken mencegah laki-laki itu menjauh walaupun hanya 1 cm. Tidak sampai disitu, Ken berniat untuk bermain lebih jauh lagi. Namun, saat itu juga ia sadar Alexa sedang berdiri mematung tepat di ambang dapur. Ken menghentikan aktivitasnya membuat Claire mendesah kecewa. Gadis itu menoleh mengikuti pandangan ken dan melihat Alexa lalu tersenyum penuh arti. Sementara Alexa? Beberapa detik kemudian ia sadar ketika melihat rahang Ken yang mengeras. Alexa mengganggu kegiatan mereka! Mata birunya menatap Ken lurus menyiratkan kekecewaan. Ia pikir, Ken berbeda dari laki-laki lainnya. Melihat ken yang melakukannya di dapur membuat gadis itu sadar sepenuhnya siapa ken. "Maaf mengganggu" ujarnya dengan nada dingin. Segera saja Alexa berbalik meninggalkan keduanya. Satu hal yang ia inginkan saat ini. Alexa ingin pulang. Alexa bersyukur ketika melihat Henry berdiri di taman. Ia segera mendekatinya meminta untuk pulang. Namun, beberapa saat kemudian ia sadar, itu adalah kesalahan lain yang ia perbuat malam itu begitu mencium bau alkohol yang kuat dari mulut henry. Henry tersenyum melihat Alexa. Ia memandangi alexa dari ujung rambut hingga ujung kaki lalu naik lagi lalu pandangannya terkunci ke p******a alexa. Henry menjilati bibirnya lalu memegang kedua pergelangan gadis itu lalu menguncinya tepat di atas kepala Alexa dan menyudutkannya ke dinding terdekat. "Kau mabuk, henry! Lepaskan aku!" Alexa terus memberontak. Semakin Alexa memberontak, Henry semakin menggenggam tangan Alexa lebih erat. Alexa bisa melihat henry tengah dikuasai oleh nafsunya. Jelas matanya menggelap! "Aku sudah menunggu, babe! Aku selalu merayumu" ujar henry putus asa. " aku tidak memintanya, henry!" Ujar Alexa ketakutan. Henry memejamkan matanya seakan sedang menikmati sesuatu. "Terus saja berbicara, babe! Suara serakmu benar-benar menggodaku!" Alexa menutup mulutnya. Ia terus memberontak . "Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, sayang!" henry menunduk menjilati leher gadis itu. Tubuh Alexa gemetar. Ia terisak menahan tangis. "Jangan menangis, babe! Suaramu sangat seksi" ujar henry berbisik tepat di telinga alexa. Telunjuk henry menyusuri rahang gadis itu. Henry mengerang. "Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, sayang!" "No, henry! Stop!" Alexa berteriak. Bibir henry mencium pipi Alexa. Ia menyeringai lalu mulai mencium garis rahang perempuan itu. Alexa terus memberontak. s**l! s**l! s**l! Ini malam yang buruk. Kenyataan melihat Ken di dapur bersama Claire saja sudah membuat Alexa tidak nyaman. Baru saja bibir laki-laki itu hendak turun ke bawah gadis itu, seseorang meninju Henry hingga tersungkur. "Ayo!" Ujarnya. Tangan Alexa ditarik seseorang. Pandangannya kabur akibat air mata sehingga alexa tidak tau pasti siapa yang menolongnya. Alexa duduk di kursi depan. Ketika mobil melaju, air mata Alexa turun. Gadis itu terkejut begitu menyadari ken lah yang menolong dirinya. Tapi alexa hanya diam.Ia meringkuk melihat keluar jendela. Alexa tidak percaya dengan apa yang baru saja dilakukan henry. Alexa mengusap air matanya kasar lalu mengambil tishue di dashboard mobil. Dengan kasar ia mengelap pipi dan daerah yang dijamah Henry. Sungguh, ia merasa kacau sekali. "Damn!" Ujarnya setengah berteriak. Ken hanya diam membiarkan gadis itu melampiaskan amarahnya. Tidak lama kemudian, alexa mengusap kasar air mata yang tak hentinya mengalir. "Terimakasih!" Lanjutnya pelan kepada pengemudi mobil yang tidak lain adalah ken. Beberapa saat kemudian, Alexa kembali meringkuk. Air matanya tidak lagi mengalir hanya saja pandangan gadis itu benar-benar kosong. Ken sedikit bingung dengan gadis ini. Namun, ken sendiri heran dengan dirinya. Kenapa ia repot-repot membantu alexa? Alexa memang sukses menarik perhatian ken. Beberapa saat setelah alexa memergokinya di dapur, gairah ken entah kenapa menguap nyaris tak bersisa hingga ia meninggalkan claire tanpa sepatah katapun. Ketika ia melihat henry dengan brengseknya memaksa alexa, ken benar-benar kesal. Entahlah apa yang akan terjadi dengannya sebagai anak baru nanti. "Berhentilah menangis, nona! Kau bukan anak kecil" Alexa terdiam mendengar ucapan ken. Laki-laki itu tetap memandangi jalanan dengan wajahnya yang datar. Hingga ken menghentikan mobilnya tepat di depan rumah alexa. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD