Lelaki Licik

1508 Words

"Siang Pak!" Sapa Ervan pada Asegap. Ervan melihat sesuatu yang dipegang oleh Asegap. Bukan kah itu miliknya? "Pak, tunggu!" Ervan merebut sepatu yang dipegang oleh Asegap. Saat ini mereka berdua sedang berada di halaman belakang pabrik. Di mana di sana selalu dijadikan pembakaran sampah yang kering. Dan sepertinya Ervan membaca apa yang akan dilakukan oleh Asegap. Bahwa sepatunya akan berakhir dibakar seperti sampah sampah itu. "Ini sepatu saya kan?" Ervan baru membeli sepatu itu seminggu yang lalu. Itu sepatu ket terbaik tahun ini. Ia meminjamkannya hanya pada Berlian saja, karena dia adalah sahabatnya. Lalu kenapa saat ini sepatu itu ada pada laki laki itu? "Iya. kamu kenal dengan sepatu jelek ini?" Asegap sebenarnya merasa sayang juga pada sepatu itu. Namun rasa sayang pada sepat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD