"Hati hati ... lili." Ervan memberikan roti bakar itu. "Kamu baik baik saja?" tanya nya. "Tentu saja, kamu segera pergi sana." "Eh, tunggu dulu, apa mungkin Asegap tertarik pada kamu?" Berlian menggeleng pelan. "mana ada lah!" "Ok, kalau gitu, aku pergi dulu." Ervan pun pergi ke ruangannya. Sementara Berlian memijat keningnya yang terasa penat. semalam ia tidak bisa tidur lena, karena pikirannya terus kembali pada pertengkarannya dengan Asegap. Laki laki itu terlihat begitu marah dan juga tidak mau mendengarkan pembicaraannya. "Lili! kamu ke ruangan pak Yuta, sekarang!" "Pak Yuta manggil aku?" "Iya." jawab Bowo. Dia keryawan HRD. "Ok, deh." Lalu mau enggak mau, ia pun berjalan ke ruangannya Pak Yuta. Di mana sebelum sampai ke ruanga atasannya itu. Berlian memang harus melewati