Bertemu Ervan yang terpuruk, membuat Berlian merasa sedih. Ia saat ini datang ke bar karena demi menemui sahabatnya tersebut. Ervan mengirimi nya pesan dan laki laki itu memang sudah kembali dari macau. Berlian duduk di kursi di mana Ervan mabuk begitu berat sambil meracau. "DIA PERGI BERSAMA LAKI LAKI ITU DAN MEMUTUSKAN KU!" Ervan menangis seperti anak kecil bahkan ingusnya pun tidak lagi laki laki itu pedulikan. "DIA BILANG CEMBURU SAMA KAMU, AKU RASA ITU BOHONG. DIA SAMA SEKALI ENGGAK PERNAH MENGELUHKAN TENTANG KITA, LI. DIA BOHONG. DIA SUDAH BOSAN SAMA AKU. DAN DIA SUDAH ENGGAK CINTA SAMA AKU. JADINYA IA PERGI DENGAN LAKI LAKI ITU. DIA BENAR BENAR TEGA LI!" Ervan kembali menyesap minuman beralkohol itu. "AKU SUDAH NABUNG BANYAK UNTUK PERNIKAHAN KU DENGANNYA. AKU SUDAH MEMBELI RUM