Asegap POV. Aku tidak tahu orang gila macam apa, yang tengah berani melukai Berlian. Kuusap kedua sisi wajahnya yang biru biru itu. Bagaimana bisa wajah yang selalu aku rawat dengan uang ku kini menjadi biru dan juga kusam. "Siapa yang melakukan ini! katakan padaku!" Dia bukannya menjawab pertanyaan ku malah menagis pilu dan aku sungguh tidak tahan melihatnya. "Sayang ...." ku peluk dia lagi, dan kuusap punggungnya lembut sekali. Aku sungguh tidak akan pernah memaafkan manusia manapun yang telah tega menyakiti nya seperti ini. Berlian masih terisak dan gemetar. "Aku harus segera pergi, aku permi--" "BERLIAN!" Ku melihat seorang lelaki yang pernah aku lihat sebelumnya. Dia ... "Dia kak saga, kakak ku. Aku harus seger per--" "Kamu masuk ke mobil. AKu akan menghadapainya." Ku dorong