"Arrgghhh!" Angelika membanting semua guci yang ada di dalam rumah itu. Membuat Antonio segera menahan perempuan itu dan mendudukannya di kursi. "Nona harus tenang. " mengambil segelas air, dan menyodorkannya pada Angelika. "Banyak minum air putih akan sangat membantu menenangkan dirimu." Angelika meraih gelas tinggi berisi air itu. Menelannya sampai habis. "Aku harus melakukan sesuatu, nio." "Apapun yang ingin adan lakukan, pastikan bahwa itu tidak akan pernah berurusan dengan hukum." saran Antonio. "Lalu aku harus bagaimana nio? aku harus bagaimana?" Angelika berteriak tidak jelas mengacak kedua sisi rambutnya. "Dengan terang terangan Asegap mengatakan bahwa perempuan murahan itu memang istrinya. Dia udah enggak peduli lagi sama aku ...." Antonio menghela napas dalam. "Nona Angel