Berlian bangun dari atas berangkar rumah sakit. Saat ini ia berada di sebuah ruangan VVIP. Asegap mungkin membawanya ke sana, ketika ia pingsan. Namun di mana laki laki itu kini berada. Kenapa ia ditinggalkan sendirian di sini. Ah, Berlian ingat, kalau sebelum pingsan ia memang memarahi asegap sampai berteriak. Ia merasa sangat malu kalau ingat itu. Tapi tetap saja, ini memang salahnya Asegap. Gara gara laki laki itu, Ervan telah menjadi korbannya. Sementara itu di tempat lain, Angelika sedang melakukan pemotretan. Gadis jelita berbalut baju ketat warna merah maroon itu begitu cantik dan menawan. Ia melihat kehadiran Asegap, sehingga ia mendekati laki laki itu. "Kamu ke sini?" tanya Angelika. Gadis itu hendak mencium Asegap, namun laki laki itu manahannya dan menatapnya tegas sekali. A