Tiba di kamarnya, Bisma menelpon Priska, mencurahkan segala kegelisahan hatinya. "Jangan putus asa, Bos, semangat! Batu saja bisa berlubang kalau ditetesi air tiap hari, apa lagi hati seorang wanita. Bos hanya perlu mencari cara yang tepat untuk meluluhkan hatinya." "Cara apa lagi, Priska?" "Bos pasti akan menemukan caranya, kalau Bos benar-benar tulus pada Mala." "Haah, tidak ada gunanya curhat sama kamu, kamu tidak memberikan solusi, malah membuat kepalaku tambah pusing saja," gerutu Bisma. Priska tertawa mendengarnya. "Selamat berjuang, Bos! Jangan menyerah ya." Priska memutus obrolan mereka. Bisma meletakan ponselnya di atas meja, lalu mengambil permen kaki dari toples di atas meja. Setelah ia buka bungkusnya, langsung ia masukan ke dalam mulut. Sementara mulutnya mengemut permen,