Mala membuka pintu kamarnya, tepat saat Bik Anin lewat di depan kamarnya.
"Bik!"
"Ya, Non."
"Tuan Bisma sudah pulang?"
"Baru saja, Non."
"Terima kasih, Bik."
Mala masuk kembali ke dalam kamar, dipungut remasan surat, dan amplop kecil dari tempat sampah. Dengan wajah dingin, Mala ke luar dari kamar. Ia menaiki tangga dengan langkah mantap. Tiba di depan pintu kamar Bisma, ia berhenti. Digedornya pintu dengan cukup keras. Pintu kamar Bisma terbuka, Bisma muncul dengan bertelanjang d**a, tapi celana panjang masih dikenakannya.
Mala melemparkan remasan kertas surat, dan amplop ke d**a Bisma, Bisma menangkap apa yang dilemparkan Mala dengan kedua tangannya.
"Aku tidak butuh di rayu, aku tidak butuh perhatian anda. Berhenti mencoba melemahkan hatiku. Jangan membuatku semakin membenci and
