Narendra POV. Aku tidak tahu apa yang terjadi sampai Ayah mertuaku pergi meninggalkan dunia, yang ku tahu Abih adalah pria yang sehat selalu ke Ladang dengan keadaan sehat dan pulang dalam keadaan sehat juga. Aku terkejut ketika mendengar suara anak-anak yang serak ketika mengatakan kabar duka ini, ketika anak-anak menelpon aku sudah takut terjadi sesuatu kepada mereka, karena sebelumnya mereka tidak pernah menelponku. Mereka juga menyuruhku untuk cepat-cepat kemari untuk menenangkan Syafana, entah sejak kapan mereka menjadi dekat. Yang aku tahu Ksatria dan Kirana belum move on dari mommy mereka. Ku tatap wajah perempuan yang ku nikahi atas dasar perjanjian, melihatnya menangis dan melihatnya hidup namun seperti orang tak bernyawa, dengan wajah yang pucat membuatku mengingat bagaimana an