Lamaran

1119 Words

Aku memilih menunggu di rumah, tapi tak lama kemudian Bibi dan Nada datang, lalu mereka langsung masuk dan duduk di sofa. Aku dan Ummi bertukar pandangan. “Wah. Kalian kelihatannya mau pergi?” tanya Bibi. “Apa pentingnya saya mau pergi atau tidak?” “Mbak ini kenapa sih, aku datang baik-baik loh, kenapa tanyanya gitu?” “Ya kan kalian sendiri yang berbicara dibelakang katanya kalian bukan keluarga kami lagi, jadi kenapa seorang yang bukan keluarga datang ke rumah kami?” tanya Ummi dengan tatapan tak suka. Ummi pasti tidak menyangka begitu percaya dirinya Bibi dan Nada datang dengan perut besar seperti itu, dan semua orang tahu hasil apa itu sampai ia hamil. Hasil merebut suamiku. Bukan rahasia umum lagi di kampung ini, tapi mereka sepertinya tidak masalah dengan semua itu, mereka makin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD