Alea menatap makanan yang disisakan oleh Vanno untuk dirinya. Makanan itu sudah tidak layak dimakan dan diaduk-aduk oleh lelaki itu. Alea menggeleng, tidak mau memakan makanan ini. Ia mau memakan makanan yang layak untuk disantap olehnya. “Kenapa kau belum makan?” Alea menoleh pada Vanno yang berdiri di depannya dengan tatapan tajam dari lelaki tersebut. Alea menggeleng. “Ini makanannya tidak ada yang lain dan belum kau makan?” tanya Alea menunjuk makanan yang ada di atas meja. “Kenapa? Kau tidak mau memakan makanan itu hah?! Seharusnya kau bersyukur Alea! Aku sudah berbaik hati padamu. Memberikanmu makan dan makanan itu masih layak untuk dimakan. Cepat makan! Bukankah kau harus meminum obatmu agar cepat menemui ayahmu yang sedang sekarat di rumah sakit bukan? Atau kau tidak mau m