“Kau sudah punya calon istri. Kenapa kau masih menjebakku untuk menjadi pemuas hasratmu Vanno?” Vanno mendengar pertanyaan dari Alea barusan. Tertawa kecil sembari menggoyangkan tangkai gelas di tangannya. Matanya menatap sinis pada Alea. “Kau mau tahu Alea? Lelaki kaya raya dan punya segalanya tidak pernah cukup dengan satu wanita saja. Saya sebagai lelaki mau dengan beberapa wanita yang bisa untuk memuaskan saya silih berganti. Saya tidak menjebakmu untuk menjadi pemuas hasrat saya Alea. Tapi, kau memang punya hutang pada saya yang harus kau bayar dengan tubuhmu yang indah dan menggoda ini sayang.” Vanno menunjuk pada tubuh Alea yang memakai pakaian maid yang tidak cukup untuk menutupi pahanya dan juga bagian atas yang ketat sekali. Alea menggepalkann tangannya. “Lelaki b*